Mimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan siap membunuh satu sama lain. Lucas yang pertama bergerak, ia menarik lengan Mimi ke arahnya dan menggoda telinganya dengan bibirnya, Mimi mengerang sedikit merasa geli. Varrel tak tinggal diam, ia pun maju melakukan hal yang sama di telinga Mimi yang lainnya. Mimi mulai gelisah tak tahan dengan perilaku dua pria ini mencoba memberontak. "Lepaskan aku, kalian brengsek." Ucap Mimi geram. "Kau tak bisa kemana-mana. Bukankah kau menikmatinya? Lepaskan pria itu, aku bisa membuatmu puas sendirian." Ucap Lucas menahan tangan Mimi yang mencoba melepaskan diri. "Kau tak akan bisa melakukannya dengan punyamu yang kecil itu. Biarkan aku yang memuaskanmu, Mi." Balas Varrel. Mereka kembali saling menatap tajam. Mimi mulai kehilangan kesabaran nya. Secara bersamaan ia memukul perut Varrel dengan tangan nya yang bebas dan menendang selangkangan Lucas. Mereka berdua melepaskan Mimi sambil memegangi bagian yang diserang Mimi. "Kalian ingin memuaskanku? Keep on dreaming guys." Ucap Mimi sambil menatap remeh dua pria yang masih meringis. "Jangan membuatku memaksamu Mimi." Ucap mereka bersamaan, dan kembali saling tatap tak suka. Mimi terkekeh dibuatnya. "Wow, kalian seperti sudah jadi soulmate, kenapa tidak langsung check-in?" canda Mimi sambil menahan tawa. "But let's see who's the one will get me pleasure." tantang Mimi kepada mereka berdua. "You will regret this." "Don't regret it later." Ucap mereka bersamaan. Mimi pun tersenyum miring. BEBERAPA PART DI PRIVATE,.. TERSELIP ADEGAN 18++... UPDATE SETIAP HARI!! DON'T COPY MY STORY!!
64 parts