Terlelap dan terbangun dengan meneteskan air mata, tidakkah itu perkara yang aneh? Itulah yang dirasakan Historia saat matahari pagi membawa sinar dan udara segar ke kamarnya. Namun, kehangatan itu tidak sampai ke hati gadis itu. Apakah seorang yang dicintainya pergi? meninggalkannya sendiri dan membuat rasa kehilangan itu meluap dan meletup letup? "Maaf ya.." bayangan itu kembali terbayang dalam benaknya, sembari membelai kepala mungil Historia, dia berlari. Dan Historia menangis dalam selimutnya.