Oke tenang Arga , semuanya pasti dapat di lewati. Amarah cowok itu telah di ubun-ubun, ia bahkan menghela nafas berkali-kali mencoba meredam amarahnya.
Oke, lo nggak apa-apa marah asal, ngak boleh gampar nih cewek, Arga terus mengumamkan kalimat itu dalam hati. Ia telah muak dengan gadis di hadapannya ini. Cantik, jika gadis itu tidak banyak bertingkah.
Sekarang lihat lah keadaan seragam Arga, penuh dengan air kotor bekas kain pel. Bahkan rambutnya juga terkena air kotor itu.
Kita mulai reka adegan awal, hari ini Arga sedang berjalan menuju kelasnya dengan perasaan tenang dan damai tapi tiba-tiba perasaan nya buyar oleh salah seorang gadis yang dengan bodohnya membuang air kotor tepat saat Arga melewatinya.
"Ma...maaf...maaf, Caca ngak sengaja sumpah, nggak sengaja. Caca ngak lihat" Caca, bahkan meraih tangan Arga utuk meminta maaf tapi dengan kasar Arga menepisnya.
"Ngak sengaja lo bilang?! Ngak liat juga lo bilang?! Badan gue tingginya 178, berat badan gue 68 kilo, dan lo masih ngak liat gue?! Terus mata lo dipake buat apa?! Pajangan?! Yang bener aja dong!"
Caca menunduk takut-takut. Ini kesalahannya, kalau saja tadi ia tidak melamunkan pelajaran KIMIA yang ia benci pasti gadis itu dapat focus dengan baik. Ia hanya menunduk, ketakutan dengan kemarahan cowok yang baru di temuinya ini.