Ia menghembuskan napas pelan sambil menatap keluar jendela supermarket. Ini sudah bulan Desember dan hujan sudah turun lagi. Ia masih berdiri di sana dan menatap air hujan yang menari-nari di atas jalan beraspal. "Semuanya 85 ribu, Mas." Ia menoleh kembali saat mendengar suara pegawai kasir di depannya. Sesaat kemudian barang belanjannya ia ambil setelah membayar semuanya. Tepat pada saat itulah ia melihat orang itu. Orang itu baru memasuki supermarket dengan langkah terburu-buru. Jaket hitamnya sedikit basah karena rintik hujan yang jatuh. Ia terus memerhatikannya hingga orang itu sadar sendiri bahwa dia sedang diperhatikan. Mata mereka bertemu dan waktu serasa berhenti. Ia merindukan orang itu. Sangat merindukannya.