FANGIRL

Bagiku, Justin Bieber hanyalah sebuah ilusi. Dia tidak nyata dan sampai matipun aku tidak akan pernah bisa bertemu dengannya, melihat wujud aslinya secara nyata dan menyentuh dirinya.

Aku sangat mencintainya melebihi apapun yang ada didunia ini. Aku bahkan rela mati hanya untuknya.

Hingga pada suatu hari, aku mengalami suatu kejadian yang sangat aneh. Kejadian membingungkan yang ternyata berhasil membuatku sangat bahagia.

Namun aku sadar, Tidak selamanya aku akan hidup dalam imajinasiku sendiri. Suatu saat aku pasti akan bangun dan keluar dari bayang-bayang itu. Menyisahkan diriku pada sebuah kehancuran yang mendalam.