[[Slow Update]] Sebenarnya, siapakah aku di hidupnya? Dia partner kerjaku, sahabatku, sekaligus assistant pribadiku. Dia menemani hari-hariku, membantuku mengurus Ara Florist yang sudah cukup lama kubangun. Akhir-akhir ini, ia nampak berbeda. Bukan dari penampilan dia, tapi dari cara dia memperlakukanku. Dulu, kami sering sekali meributkan hal-hal kecil. Berdebat tentang hal yang tak begitu penting. Sekarang, dia lebih sering mengalah padaku. Lebih intens menghubungiku di luar jam kerja. Bahkan tak jarang ia membelikan makanan untukku. Mengirimiku kata-kata puitis lewat chatting. Ya. Dia jadi lebih melunak. Tidak seperti dia yang aku kenal waktu itu. Di sisi lain, aku juga merasa ada yang berubah dariku. Ada yang berbeda ketika aku bersamanya. Ada perasaan yang entah seperti apa. Tak terdeskripsi. Aku rindu ketika dia tak datang, ketika ia tak menghubungiku. Aku rindu. Entah rindu sebagai apa, aku tak tahu. Dia membuatku merasa nyaman. Dia menjadi pendengar yang baik untuk segala ceritaku, bahkan ketika aku bercerita tentang hal-hal random tak penting pun ia dengan tenang menyimak sambil sesekali berkomentar. Aku suka cara dia mendengarkan, cara dia menanggapi ceritaku, cara dia memperlakukanku akhir-akhir ini. Aku suka. Kita seperti dua orang yang saling sayang, saling menunjukkan perhatian, namun tak saling tahu perasaan masing-masing. Tak ada yang berani memulai untuk bicara. Pun seperti tak ada keinginan pula untuk mengungkapkannya. Mengalir. Menjalani apa yang ada saja. Sampai suatu waktu, semuanya terungkap. Membuat aku dan dia sama-sama tahu. . HR: 16/7/18- 625 on chicklit 22/7/18- 184 on chicklit