Story cover for Demon's Bride(A Speck Love from The Prince of Despire) by Zizahkim
Demon's Bride(A Speck Love from The Prince of Despire)
  • WpView
    Reads 411
  • WpVote
    Votes 39
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 411
  • WpVote
    Votes 39
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Jul 13, 2017
Mature
Gelap, suram, dingin....

Apa yang sedang terjadi ??

Ada apa dengan yang lain ??

Ahhh... Hangat, biru, nyaman....

Apa ini ??

Sesuatu ??

"Menarilah di telapak tanganku, kau sang boneka kecil menyedihkan",

Seseorang ??

Apa maksudmu ??

"Menarilah, sampai ajal menjemputmu"

Aku tak mengerti ...

Siapa kau ??

"Aku adalah pangeran keputus-asaan yang bahkan kegelapan menyembahnya",

Apa jadinya jika Kau menjadi pengantin Pangeran Iblis ?
All Rights Reserved
Sign up to add Demon's Bride(A Speck Love from The Prince of Despire) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Don't Escape: Look At Me, Your Devil Angel by Ayu_nana
48 parts Complete Mature
"Merindukanku, sayang?" Suara itu. Senyuman iblis itu. Wajah yang tersenyum seolah tak berdosa yang pria itu tunjukkan membuat hati Renggana mendadak berubah menjadi remah roti yang siap hancur kapan saja. "Ba-bagaimana kau bisa ada disini?" "Itukah kalimat pertamamu untuk suamimu ini sayang? Setelah kau pergi begitu saja 3 tahun yang lalu?" "Kau bukan suamiku!" teriak Renggana emosi. Baginya, pria berwajah bak dewa itu bukanlah suaminya. Dia hanya iblis yang terkurung dalam tubuh manusia. Terdengar suara geraman dari mulut laki-laki tersebut. Rahangnya nampak jelas mengeras hingga otot wajahnya menegang. Gemertak gigi yang saling bergesekan seolah membuat seluruh syaraf tubuh Renggana mendadak mati. Perempuan itu benar-benar ketakutan. "Cukup Nana. Jika kau lanjutkan cara bicaramu yang seperti ini. Akan kupastikan hari ini semua temanmu akan menjadi tunawicara." Pias sudah wajah perempuan yang baru saja menginjak usia 24 tahun tersebut. Wajahnya pucat pasi karena tahu itu semua bukanlah sekadar ancaman saja. Apa yang dikatakan oleh Edzsel pasti akan menjadi kenyataan. "Kemarilah ... dan semua temanmu akan kubiarkan hidup dengan tenang." Tangan lelaki itu terulur kedepan. Menawarkan perlindungan pada istrinya yang masih terlihat ketakutan bahkan walau hanya berdekatan saja dengannya. Renggana masih diam terpaku dan memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa selamat dari genggaman pria gila ini. Tapi mengingat nyawa kawan-kawannya menjadi taruhan, tak pelak membuat Renggana memilih untuk menyerah saat ini. Dia berjalan gontai mendekat kepada suaminya, yang kini sedang tersenyum penuh kemenangan sembari menatapnya. Terinspirasi dari lagu "Lily" Alan Walker. Nb: Sudah prnah kujelaskan di story sebelah ya (Kita: Judges), kalau aku itu gk terlalu like sm tipe manipulatif yg tdk terkalahkan. Jd di sini, protagonisnya emang bkn tipe yg diem2 bae di posesifin, oke? Aku gk suka kalau perempuannya lemah.😂 Ya ... dicoba baca dulu lah biar tahu:v Cover by Can
You may also like
Slide 1 of 9
Hellbound With You cover
In The Devil's Grip cover
Eccedentesiast cover
Lucifer's Bride cover
Crazy, But She's Mine(21+) cover
The Dark Side of Eternity  cover
Don't Escape: Look At Me, Your Devil Angel cover
Hikayat Cinta Sang Iblis [END] cover
Belenggu cinta sang mafia kejam (End)  cover

Hellbound With You

5 parts Complete Mature

(PERINGATAN: NOVEL INI MENGANDUNG 18+) "Aku mencintaimu, meskipun ada tanda-tanda bahaya." "Domba kecil, izinkan saya mengatakan ini padamu. Kamu sedang berdiri di depan gerbang neraka sekarang. Melakukan hal ini berarti menghancurkan hidupmu. Apakah kamu siap untuk masuk neraka bersamaku?" Saat keheningan berlarut-larut, bibir pria itu melengkung ke atas menjadi senyuman penuh kemenangan dan mengejek dan tangannya mendarat di kepalanya. Dia mengacak-acak rambutnya dan mencondongkan tubuhnya ke arahnya. "Neraka bukanlah tempat yang baik, setidaknya untuk anak domba sepertimu. Saya yakin kamu sadar akan hal itu. Sekarang larilah selagi raja iblis ini masih bersikap baik dan tenang." Dia berbisik dan kemudian, dia berbalik untuk pergi, dengan santai, seolah-olah tidak ada yang baru saja terjadi. Tapi setelah tiga langkah, gadis itu menghentikannya lagi. "Apa yang kamu bicarakan..." gumamnya, "Aku... aku ingin melihatnya sendiri... Bawa aku ke sana."