Lights On
  • Reads 348
  • Votes 104
  • Parts 10
  • Reads 348
  • Votes 104
  • Parts 10
Ongoing, First published Jul 17, 2017
"Lo nggak mau keluar? Atau mau gantiin pakaian gue lagi?" kata perempuan itu dengan seringai liciknya.

Rifky diam. Tak bisa dipungkiri ia mulai menyukai tatapan tajam dan seringai licik perempuan itu. Ia benar-benar berhasil membuat Rifky tertarik padanya.

"Kalau lo nggak keberatan" 

"Nope"

Perlahan Rifky mendekati perempuan itu, kakinya berjalan menuju meja namun matanya terfokus pada wajah perempuan itu. Setelah dirasa cukup dekat tiba-tiba saja Rifky mengubah arah tubuhnya. Dari menghadap meja menjadi menghadap perempuan itu, tubuhnya membungkuk.

"Gue bukan laki-laki brengsek yang dengan gampangnya nurutin kemauan lo itu walau jujur, gue sedikit tertarik" bisik Rifky tepat ditelingan kanan sang perempuan.

Perempuan itu terkejut, namun cepat-cepat ia mengubah ekspresi. "Really? I don't think so. Gue masih inget beberapa jam lalu seorang lelaki minta maaf ke gue karena nggak izin ganti baju gue" 

Perempuan itu tersenyum puas melihat Rifky yang bungkam dan terdiam membeku.
All Rights Reserved
Sign up to add Lights On to your library and receive updates
or
#21niceguy
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
Dosa Ku cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover
Little Dumplings cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover

Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️

91 parts Complete

Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka." - Theine "Diam atau Daddy hukum." - Hendrick "Adek mau cokelat?" - Zergan "Nakal." -Damian "Tuan kecil jangan kabur." - Tristan, Arkan, Felix. "Tidur atau abang suntik." - William --------------------------------------------------------------- ((DILARANG PLAGIAT!!))