Bagi Lusi, Adrian itu pendusta. Paras tampannya adalah tipuan. Bagi Adrian, Lusi itu menarik. Kosong hatinya adalah misteri. Mereka dipertemukan secara tidak sengaja untuk pertama kalinya oleh takdir. Lusi membangun kepercayaan. Adrian menghancurkan kepercayaan. Pada akhirnya, salah satu dari mereka mundur. Kisah yang dibangun susah payah runtuh seketika.