Adinda Kanya Jelita, terlahir sebagai anak kembar keluarga kaya, tapi hanya dia satu-satunya yang tak diinginkan oleh keluarga ayahnya. Bersama sang ibu, Kanya menjalani hidup yang keras, terlebih cobaan untuk bertahan datang silih berganti. Kanya kecil bahkan sudah mengerti betapa sulitnya mencari sesuap nasi.
.
.
Beranjak dewasa, kehidupan Kanya tidaklah berubah. Gen yang diwariskan sang ayah menjadi kutukan baginya. Wajah yang mungil dengan pipi yang mudah memerah, bulu mata yang lentik dan hidung yang sedikit mancung, ditambah warna rambut orange samar yang khas, menjadikannya berbeda dengan gadis lainnya. Diinginkan para lelaki merupakan malapetaka baginya. Cinta hanyalah sekadar omong kosong yang tak bisa memberinya makan dan bertahan menjalani kehidupan.
.
.
Hanya satu hal sederhana yang diinginkan Kanya; Selamanya bisa bersama dengan sang ibu yang selalu menyanyikannya lagu pengantar tidur dan mengistirahatkannya sejenak dari kejamnya dunia.
-----------------------------------------
Kisah ini sedikit banyak terinspirasi setelah mendengar lagu Alan Walker; Sing Me To Sleep.
Semoga berkenan mampir untuk sekadar membaca, terlebih meninggalkan kritik dan saran.