Ravi:
Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu
Alona:
Di suatu hari tanpa sengaja
kita bertemu
Aku yang pernah terluka
kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan
senyum yang hilang
Semua itu karena dia
***
Di sebuah senja, penghujung sore.
Alona, muslimah berhijab yang sedang berlari untuk berteduh justru menabrak tubuh seorang remaja lelaki yang menengadahinya dengan payung merah. Kali ini merah.
Alona yang terburu-buru tak menghiraukannya dan hanya menunduk tanda meminta maaf dan segera berlalu. Gadis jutek yang katanya mengalami penyakit 'D.I.D' itu mungkin harus segera menyelesaikan tugasnya sebelum kepribadian lainnya muncul.
Namun, sebelum hujan semakin membawanya jauh menghilang, lelaki bernama Ravi berteriak di bawah balutan air mata langit dengan tatapan sendu.
"Jangan memperlakukan seseorang seperti payung; Yang kau gunakan saat hujan, dan kau tinggalkan saat terang."
Mendengar teriakan menyedihkan dari lelaki yang tadi ditabraknya, Alona berbalik (masih mendekap tumpukan kertas HVS di dadanya walau kehujanan) dan mencoba melihatnya dengan mata yang kurang jelas.
Dan saat membuka matanya kembali agar penglihatannya lebih jelas, lelaki itu telah menghilang.
***
Alona: Siapakah lelaki itu? Dan atas alasan apa ia mengatakan kalimat tersebut? Apakah ia mengenal Alona?
Ravi: Tugas apa yang harus diselesaikan Alona? Apa yang menyebabkan Alona menderita D.I.D? Apakah ia benar-benar tak mengenal lelaki berpayung itu?
***
Novelet "Umbrella/Payung" ini akan menyuguhkan petuah apik dibalut fiksi #islamiclovestory kepada kita, bahwa, terkadang seseorang sering memperlakukan orang-orang di sekitarnya seperti payung. Yang digunakan saat hujan, dan ditinggalkan saat terang.
(update setiap minggu sekali Insya Allah).
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.