Ini cuma sebuah kasus sederhana yang dibawa oleh seorang narator tanpa nama. Bukan. Sayangnya detektifnya bukan aku. Di cerita ini, aku cuma berperan sebagai pembawa narasi yang direpotkan oleh sang detektif. Ah! Benar. Detektifnya seorang perempuan. Dia adalah gadis yang keras kepala, aneh, suka bertindak seenak udel, gila, serampangan, pemaksa, kasar, gila ... eh? Apa aku menyebut 'gila' dua kali? Sudahlah. Lupakan. Pokoknya, aku mulai merasa paham akan penderitaan Jhon Wattson setelah bertemu gadis itu.