"Airin... Gue suka sama lo. Mau jadi cewek gue nggak?" Arga berdiri di depan Airin dengan buket bunga di tangan kanan. Cewek itu menatapnya dengan ekspresi shock. Bukan dibuat-buat. Ia benar-benar shock. Tiba-tiba dipanggil ke atas panggung, maju karna paksaan dan dorongan teman-teman sekelasnya, dan sekarang ditembak mendadak sama cowok yang lumayan terkenal akan kejutekannya sama cewek. Semua cewek menjerit histeris karna tidak menyangka Arga mau ikutan acara "nyatain perasaan" yang memang biasa diadakan setiap penghujung semester ini. Yang cowok bersorak memberi dukungan. MC acara memberi mic pada Airin dan mendadak penghuni aula itu diam, hening. Semua menunggu jawabaan Airin. Setelah berulang kali menghela napas, Airin mendekatkan Mic ke mulutnya. "Gue nggak paham lo suka sama gue dari sisi mananya. Sorry.." Airin meletakkan Mic dan berbalik menuruni tangga panggung, berjalan terus menuju pintu utama dan berlari keluar meninggalkan aula. &**&**& Semudah itu membuat semua orang berbalik membencinya. Mereka tidak suka cara Airin menolak Arga yang sudah membuang egonya demi menyatakan perasaan pada Airin malam itu. Airin benci jadi bahan perhatian, dan sekarang gosip dan cibiran itu seolah menjadi bayangan yang selalu menempel kemana saja ia pergi. Ia mendadak terkenal jadi cewek tak punya perasaan.