Cemburu itu bikin mules. Mood yang bagus bisa jadi berantakan gara-gara cemburu. Bagi sebagian orang, poto berdua itu wajar, tapi ada juga yang bilang engga wajar. Why? Potonya deket banget, sampai kayak pengen deket-deketan banget. Selain itu, ada pesan-pesan dengan emot 'cium', meskipun becandaan dan katanya atas nama persahabatan, gue pikir semua harus sadar diri deh. Si cewek, yah sadar diri sahabat lo udah punya pasangan. Nah, si cowok, sadar diri, jaga perasaan pasangan lo. Ngerti gak?
Tapi, ada yang lebih miris dari cemburu yang pernah dirasain sama tokoh di novel ini. Ketika, dia cemburu, tapi pasangannya bilang hal itu engga penting bagi dia, padahal bagi si tokoh cemburu itu bisa membuat mood nya berantakan seharian dan engga mau ngapa-ngapain, si tokoh lebih tepat kayak zombie. Sakit hati engga lo? Si tokoh sabar loh.
Yang lebih sering jadi masalah adalah teman-teman dekat si cowok yang cewek. Si tokoh ngerasa persahabatan mereka harus ada batasnya. Peduli amat dulu mereka sedekat apa, pernah pegangan, boncengan jalan berdua, tapi ketika si cowok udah punya pasangan harusnya sih sadar.
But, kita emang engga bisa expect orang untuk paham apa yang kita rasakan. Satu hal yang penting, bahwa menjaga perasaan pasangan itu penting. Ketika sahabat lo mengatakan, "Lo pilih cewek lo apa kita?", mungkin lo bisa pilih cewek lo. Why? This is about priority ketika nanti kalian jadi pasangan.
"Jika cemburuku kau anggap tidak penting, maka, rasa yang mengawalinya itu apakah sama sekali tidak berarti bagimu?"
-Cemburu itu bikin mules, Tauk!-Todos los derechos reservados