Summary-
Disinilah aku. Satu-satunya karyawan fresh graduated asal Indonesia yang berhasil diterima bekerja disini. Ini adalah hari pertamaku bekerja sebagai arsitek disini. Tidak hanya sebagai awalku bekerja tapi disinilah mulai awal dari takdirku serta masa laluku akan terkuak.
"Hei, David!" Suaranya MENGGEMA di lorong lobby yang besar itu. Tapi dia terlihat
heran. Orang yang dia panggil tak menghiraukan panggilannya. Kemudian dia menghampiri orang yang dia panggil.
"Vid," Ia menepuk punggung orang itu.
Pria yang ditepuk oleh Alex menatapnya dengan keheranan dan wajah terlihat kaget.
Andre mengaruk-garuk kepalanya heran dengan bola mata membesar sambil mengangkat
alis kanannya takjub. Menatap wajah Alex dengan seksama. Belum sempat dia berbicara, dari kejauhan dia melihat dibelakang pria itu datang orang berwajah sama lagi dengannya. Dia merasa bingung dengan apa yang dia lihat. Ibunya tidak pernah bilang kalau dia memilki saudara kembar. Apa ini cuma mirip saja, tapi kenapa ada dua. Andre bergantian menatap dua orang yang tepat berhadapan didepannya sambil mengucek-ucek matanya.
"Wait, between you two who is Alex? I got another brother? Again? Oh... Come on. It's not good." David menunjuk kedua orang dihadapannya. Kemudian dia melipat
tangannya pertanda keberatan dengan pertambahan jumlah saudaranya."
"Uhm... Shut up. I don't like to hear that from you. If any protest about that. It was me. I'm David! Who are you, by the way? Alex menjawab pertanyaan David tegas kemudian bertanya langsung pada orang berwajah mirip dengan saudaranya.
"My name is Andre..."
-
-
-
Jika kita bisa memilih takdir, takdir seperti apa yang akan kita pilih
Jika kita bisa memilih cinta, cinta seperti apa yang akan kita pilih
Jika kita bisa memilih kasih, kasih seperti apa yang akan kita pilih
Takdir, cinta, dan kasih bukanlah pilihan dari diri kita, mereka tidak dipilih oleh kita melainkan hatilah yang menentukan bagaimana pilihan kita.