Story cover for The Messages ✔ by nandoreads
The Messages ✔
  • WpView
    Reads 213,972
  • WpVote
    Votes 21,961
  • WpPart
    Parts 51
  • WpView
    Reads 213,972
  • WpVote
    Votes 21,961
  • WpPart
    Parts 51
Complete, First published Jul 27, 2017
Selasa, 4 Juni 2017
22.35 WIB

"Sher, lo tahu enggak, di kantin tadi gue berdiri di samping Kak Kevin!"

22.41 WIB

"Sumpah, Sher, dada gue deg-degan parah. Sampai sekarang masih nyut-nyutan, enggak bohong."

22.43 WIB

"Oh iya, Sher, pulang sekolah tadi Kak Kevin senyum ke gue pas papasan di koridor kelas dua belas."

22.45 WIB

"Sher, udah 10 menit dan lo belum juga ngebalas pesan gue. Gue telpon, ya?"

Calling Sherly...

"Sher, lo ke mana aja, sih? Kok gue kirimin pesan enggak dibales-bales?"

"..."

"Sher?"

"..."

"SHERLY?"

"Maaf, Sherly siapa, ya?"

"Eh, kok suara cowok? Elo siapa? Terus, Sherly di mana?"

"Gue Kevin, bukan Sherly!"

--Call Ended--
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add The Messages ✔ to your library and receive updates
or
#7trueshortstory
Content Guidelines
You may also like
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi] by hysunshinee
45 parts Complete
"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sambil bergerak menuju pintu koridor ujung " Huffffffffff, ngeselin banget tu orang" sambil mengacak acak rambut . . "jangan bawa barang yang berat begini" sambil mengambil alih papan-papan itu "makasih kak" jawabku "tanganmu gapapakan ??" " nggak , nggak apa apa kok kak" ujarku agar dia tidak panik "ya udah aku bawa ini dulu ke lapangan" Diapun melangkah pergi menuju lapangan, goresan senyumku seketika muncul di ujung bibir mungilku. . . "Brakk !!" Tamparan melesat ke pipiku " Maaffin akuuu! tapi yang kamu lihat salah, aku bisa jelasin" jawabku terbatah-batah sambil menahan air mataku yang ingin keluar " Loh itu cewek murahan" pukulan tangannya hampir sekali lagi mengenai ke wajahku , tapi dihalang oleh si dingin. " APaa urusan lohh !! Loh gak berhak ya ikut campur masalah kami" Bentaknya sambil tersenyum sinis ia berkata " Cowok kok gampar cewek !? yakin situ cowok HAH !!??" Kalimat itu membuatnya geram dan pergi meninggalkan kami. . . Haiiii teman-teman jadi ini karya pertamaku dan asli hasil karanganku sendiri hehehehe ☺ Minta supportnya ya teman- teman dengan bantu vote di setiap chapter dan komen biar bisa jadi bahan referensi 🌈🙏 ••• Rank- rank yang pernah di capai dapat dilihat di bab "update rank" ☺️ Selamat membaca, Enjoyyy !✨ (Rabu, Sabtu 💕) <3 hysunshinee
Bawa Aku Pulang (End) by Rizardila
9 parts Complete
By a True Story Tentang dua anak muda yang menghabiskan waktunya bersama di masa putih abu-abu. -- Ponselku bergetar. Layarnya menyala terang. Nama Widya muncul di sana. "Za. Belum tidur?" Tanyanya dalam pesan itu. Aku melirik jam yang terdapat di sudut kanan atas layar ponsel, mendapati kini sudah jam dua pagi. "Belum, kenapa, Wid?" Aku bertanya balik. "Temenin gue teleponan dong! Gue enggak bisa tidur, nih." Sebenarnya, walau berada di kamar, aku sedang sibuk bekerja dengan komputerku. Namun, sejak mengenalnya delapan tahun lalu, aku selalu saja tidak bisa menolak permintaannya. "Oke." Balasku singkat sebelum akhirnya ponselku berbunyi, ada telepon masuk darinya. "Masih kerja?" Terdengar suaranya di sebrang sana. "Udah selesai, kok." Aku terpaksa berbohong. Padahal, aku mengesampingkan pekerjaanku untuknya. "Kenapa? Kok susah tidur? Emangnya mikirin apaan?" "Enggak tau, nih. Akhir-akhir ini, rasanya susah banget tidur cepet." "Lu kebanyakan tidur siang kali? "Bisa jadi, sih. Soalnya gue tidur bangunnya agak siang. Hahaha. Omong-omong, gue ganggu, enggak?" "Ganggu? Enggak, kok." "Emang lu lagi di mana, Za?" Tanyanya. "Di kulkas." "Hahaha." Ia tertawa. Aku selalu suka mendengar tawanya. "Serius ih! Lu lagi di mana?" "Di rumah, Wid. Kenapa, sih?" "Gapapa, nanya aja." Balasnya. "Oh iya, selain kerja, lu sibuk apa lagi deh akhir-akhir ini, Za?" Tanyanya padaku. Entah apa jawabanku atas pertanyaan itu. Yang jelas, aku bicara dengannya cukup lama. Mulai dari membicarakan soal kesibukan selain pekerjaan, sampai akhirnya membicarakan masa-masa SMA, dulu. Iya, Widya adalah temanku saat masih SMA. Aku mengenalnya sejak delapan tahun lalu. Aku ingat bagaimana aku mulai mengenalnya waktu itu.
You may also like
Slide 1 of 10
Adore Him [Completed]✔ cover
kakel ; sehun✔ cover
head over heels cover
MUARA (END) cover
𝘽𝙚𝙨𝙩𝙞𝙚𝙨 𝙛𝙤𝙧 𝙡𝙞𝙛𝙚  (Complete) cover
Untitled:Iridescent | SEKUEL | COMPLETE | cover
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi] cover
The Sky Before Secrets cover
Childish Love [E.S2] [Completed]✔ cover
Bawa Aku Pulang (End) cover

Adore Him [Completed]✔

28 parts Complete

[Private some chapter and ending. Follow me first for comfortable reading. Thanks!!] Hah! Dia terlalu sempurna. Meliriknya saja mungkin aku tak pantas. Lihatlah! Bahkan senyumnya lebih hangat dari matahari pagi. Wajah dengan lekuk sempurna itu juga terbingkai rapi. Mata yang keren, alis keren, bulu mata keren, dahi keren, pipi keren, bibir keren, bahkan lubang hidungnya pun juga sangat keren! Hah! Pokoknya, semua yang terpahat padanya pasti keren. Dan aku? Aku hanyalah keran, keran air tepatnya, bukan keren seperti dia. Ah! Menyebalkan bukan? Tapi, bukankah setiap orang berhak untuk mengagumi siapa saja? Bukankah setiap orang berhak mencintai siapa saja? Ah iya! Emansipasi. Iya emansipasi! Baiklah, aku akan maju satu langkah!