"Rheina ngambek lagi dan aku sendiri cukup stres untuk menghadapi dia. Kiara juga lagi diemin aku", Arga menghembuskan nafas kesal di sampingku. "Kamu jangan ikutan ngerajuk juga ya?", tiba-tiba Arga menatap mataku dalam sambil mengangkat daguku. *** Menjadi 'konsultan hubungan percintaan' bukanlah keinginanku. Atas nama 'tidak sengaja' aku dan dia dan dia tenggelam dalam hubungan yang cukup memusingkan. Sejauh ini, masih belum ada jalan keluar untuk menjadikan semuanya tampak normal. *** "Aku kan gak bakal ganggu kamu kalau bukan kamu yang duluan gangguin aku. Lagian, besok Braga udah pulang dari Macau. Kita memang harus jaga jarak", aku mengedipkan sebelah mataku sebelum kembali memeluk Arga di balik selimut.