Semua manusia pada akhirnya akan merasakan yang namanya jatuh cinta. Pun risiko dari jatuh cinta itu sendiri adalah sakit, semua pahit manisnya harus dicicipi. Ada yang jatuh cinta, dan enggan bangkit lagi karena cintanya yang terlalu dalam dibalas dengan kasih sayang penuh kesetiaan. Ada pula yang jatuh cinta, namun rasanya tidak terbalaskan padahal telah beribu mesra dan berjuta pandang diberikan. Mereka mencoba bangkit lagi dari kejatuhannya, dan berjalan sendirian lagi menanti ada cinta lainnya lewat yang siap untuk diperjuangkan. Dan yang terakhir. Dia jatuh cinta, benar-benar jatuh hingga dia berpikir untuk tidak akan bangkit lagi. Dengan hatinya yang pilu dan geraknya yang haru, Ia mencoba menumbuhkan benih cinta dan merawatnya walau disiram kekecewaan dan diinjak-injak pengkhianatan. Dia tidak pernah ingin pergi lagi. Cinta matinya akan Ia perjuangkan habis-habisan, walau semua manusia yang masih memiliki hati tahu bahwa akhirnya akan berujung pahit. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebesar apa pengorbanan yang diberikan seseorang, setulus apa kasih yang ditorehkan, semanis apa kata yang diucapkan, dan seutuh apa cinta seseorang. Tidak ada. Satu cinta. Satu janji setia. Satu perjuangan. Satu pengingkaran. Demi kebahagian satu orang wanita.