#6 Teh (04/07/2018)
#7 Teh (24/09/2018)
Momen yang terjadi di kebun teh, dekat dengan rumah Erna. Membuatnya bertemu dengan cowok yang terlihat asing di daerah itu. Erga namanya. Di bantu dengan segelas teh hangat yang di berikan Erga sebagai rasa terima kasih, melunakkan sisi cewek Erna. Memang bukan cewek feminim seperti kebanyakan. Erna terkenal sebagai cewek yang Tomboy oleh warga sekitar. Tapi, tidak berlaku jika sudah di hadapan ibunya.
Pertemuan tidak berlangsung lama, mereka lalu dipisahkan oleh waktu yang tidak tepat. Tetapi, beberapa kali di pertemukan di momen-momen yang tepat. Erga, yang mulai penasaran karena sifat tomboy dari cewek yang baru di kenalnya itu. Selalu mencari momen untuk bisa bertemu dan melihatnya.
Ternyata tidak semuanya bisa berjalan lancar. Di saat ingin dekat, ternyata malah di jauhkan dari mata. Bahkan makin jauh hingga antar negara. Paris yang terkenal dengan kota yang romantis. Menjadi kota yang harus di tinggali Erga, jauh dari kebun teh yang mempertemukannya dengan Erna. Sampai di Paris, minuman favorit Erga kini teh hangat. Membuatnya ingin mengatakan hal yang penting.
"Kamu masih berhutang minum teh bersamaku."
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-