Zifah betah menjomblo sedangkan Amar terpaksa menjomblo. Zifah yang sulit percaya orang lain sedangkan Amar yang begitu percaya pada siapa saja. Zifah yang rumit dengan dramanya sedangkan Amar yang bertumpu para realitanya. Zifah yang menolak dilamar sedangkan Amar yang tak sabar ingin melamar. Akankah dua orang yang berbeda sifat, prinsip dan tujuan hidup bisa bersama? Biarkan Tuhan yang memainkan perannya sedangkan kita nikmati saja alurnya.