Sejak pertemuan kita hari itu, maka sejak itu pula lah aku mulai akrab dan berteman baik dengan sebuah hal yang disebut rindu. -Meila- Sedang rindu yang tanpa akar itupun tumbuh semakin dalam, tumbuh dan terus tumbuh lalu berbuah air mata. -Meila- Dan rindu yang pada awalnya sangat indah itu, semakin hari berubah menjadi derita. Ya, rindu itu menyiksa. -Meila- Seperti ombak yang selalu kembali ke tepi pantai, begitupun rinduku.. selalu kembali padamu. -Meila-
8 parts