Gue Remitha. Sebenarnya sih, diary gue ini Cuma curhatan gue aja sebagai office lady a.k.a wanita karir. Usia gue 26 tahun, kerja di perusahaan pembiayaan nasional (multi finance)
Kerja udah 2 tahun 5 bulan dan makan ati tiap harinya. Jabatan staff biasa, job desc... aduh jangan ngomongin job desc deh di kantor gue, gaje banget! Kenapa gue tetep bertahan dengan kerjaan gue sekarang? Well, gue butuh dan kebanyakan orang tahu cari kerja di zaman sekarang gak gampang.
Jadinya... Gue Cuma punya pilihan seperti yang motivator selalu katakan, 'bila tidak mau berhenti, cintai pekerjaanmu' cumaaa.. masalahnya gak segampang itu, apalagi dengan Bos kayak Bos gue, dan orang - orang yang terlibat didalamnya lah yang bikin kesel, emosi, bikin antuk - antukin kepala gue kemeja atau curhat ke psikiater.
Note : yang mengharapkan love scene antara karyawan (gue) sama Bos, gak ada di diary ini, karenaaa... gak mungkin gue suka sama Babe yang udah merid! anak dua! one pack! dan hampir botak! Nooo!!
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.