Delusi-delusi lewat diary dalam menyembuhkan traumatis, ternyata banyak intimidasi realita diri. "Mana bisa jadi kenyataan?" Tiba-tiba saja ada intonasi aneh. Benar. Sebuah diary terasa asing tak pernah di bawa ke mana-mana, sekarang menjadi prioritas. "Buang diary itu, Fa! Buat kamu semakin depresi, berharap ketemu Harris J lewat buku ini?!" Protes Ayami. Kamu adalah mimpiku, menjelma penawar terbaik saat kenyataan bentangkan pelik di pelupuk mata. Bagaimana pun susahnya pertahankan simfoni, diary tetap berada di sisi. [] Start Juli 2018 Finsih? I dont now hahahaaa