Story cover for My Prince Charming by Restu_Prameswari
My Prince Charming
  • WpView
    Reads 151
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 151
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Aug 02, 2017
Kisah rumit dalam sebuah persahabatan:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

dimana salah satunya menyimpan perasaan yang terpendam selama ini:)
lalu,bagaimana dengan sahabat yang lainnya?apa ia juga memiliki perasaan yang sama?
.
.


Natalie dan Farel adalah sahabat sejak lama,mereka saling menyayangi dan pada akhirnya,salah satu dari mereka berdua merasakan ada yang berbeda.


Suatu perasaan yang tidak mungkin

Hingga saatnya ia memilih diam ia berpikir bahwa ia menyesal karna diam



Diam-diam gue suka lo
Diam-diam gue sayang lo
Tapi gue mulai sakit dengan diamnya gue - Natalie James


Gue sayang sama lo,tapi nggak lebih dari sekedar sahabat Nat - Farel cabello
All Rights Reserved
Sign up to add My Prince Charming to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Amor Eterno  by Sa_ra_da22_620Nakata
4 parts Complete
"Lo mau hubungan kita jadi kayak apa, Harlen?" Qila menghentakkan tangan pria itu, lalu menoleh cepat dengan sorot mata tajam. Suaranya bergetar-bukan karena takut, tapi karena menahan amarah yang sudah terlalu lama disimpan. "Aku... aku pengin hubungan kita jadi lebih serius," jawab Harlen pelan, nadanya seperti memohon. "Serius?" Qila tertawa miris. "Serius kayak gimana? Kayak lo yang tiba-tiba udah punya tunangan tanpa bilang apa-apa ke gue?" Harlen terdiam, tak sanggup membalas. "Atau lo mau gue jadi simpanan, gitu? Tapi sayangnya, Harlen, gue bukan cewek murahan kayak gitu," lanjut Qila sambil memutar bola matanya, malas sekali menatap wajah pria di hadapannya. "Bukan gitu maksud gue..." Harlen mencoba meraih tangan Qila lagi, tapi kali ini pun langsung ditepis. "Gue capek dengar omongan lo yang manis-manis tapi ujung-ujungnya nyakitin. Lo bilang pengin serius? Lo bilang pengin perkenalin gue ke orang tua lo? Please, Harlen. Udah telat." "Qila, tolong dengerin dulu..." "Cukup." Qila menarik napas dalam-dalam, menahan emosi yang hampir meledak. "Ini terakhir kalinya kita ketemu. Setelah ini, gak akan ada lagi 'kita'. Gak sengaja ketemu pun, gue harap itu gak akan pernah kejadian. Gue muak liat muka lo." Langkahnya cepat, pergi meninggalkan Harlen yang masih berdiri mematung di tempat. Tapi Harlen belum menyerah. "Qila! Tunggu, dengerin dulu!" Namun Qila tetap berjalan, masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya di pinggir jalan. "Jalan, Pak," ucapnya pada sopir. Taksi pun mulai melaju. Dari kaca belakang, bayangan Harlen terlihat masih mengejarnya, berteriak, memanggil namanya. "QILAAAA!" Tapi Qila tak menoleh. Tatapannya lurus ke depan, seolah tak ada apa pun di belakang yang layak dilihat kembali. Dalam hati, ia berbisik, Maaf, Harlen... tapi kali ini aku benar-benar udah gak sanggup.
It's World. (ON GOING) by ririzdewi45
20 parts Complete Mature
Risih. Itu yang dia rasakan sekarang, di umurnya yang masih terbilang sangat kecil itu, sudah sering sekali mendengar pertengkaran antara dua orang dia sayangi, yaitu, Ayah dan Bunda nya. Menangis? Tentu tidak. Dia hanya menatap dengan penuh tanda tanya di pikiran nya. Entah sampai kapan ini akan terjadi di kehidupannya. Pergi. Hanya itu yang kakak beradik itu pikirkan, pergi dari pertengkaran kedua orang tuanya. "Kita cerai!!! " Teriak Ayah seketika membuat mata kaka beradik itu melotot. "Oke kita cerai! Saya udah muak dengan kelakuan mas! Tapi, anak anak ikut dengan saya! " Balas Bunda tak kalah marah. "Gak yah! Gak bun! Kalian gak boleh cerai! Kalian masih punya anak kecil yang butuh kasih sayang! " Sela kaka tertua dari mereka bertiga. "Udahlah Farel! Lagian kamu bukan anak kandung ayah kamu ini, jadi gak usah ngehalang halangin dia! " Jawab bunda tidak mengalihkan pandangan nya. "Bunda kamu benar. Kamu tidak usah larang kami. Dan untuk Sayang, dia akan bahagia pastinya. " Jawab ayah penuh penekanan. "Bukan masalah kami berdua Bun, Yah. Marina sama kak Farel udah gede, bisa jaga diri. Tapi kalo Sayang? Dia masih dalam masa pertumbuhan. Dan Bunda. Aku, Sayang, sama Kak Farel emang beda bapak. Bukan berarti Kak Farel gak berhak larang kalian toh? " Jelas Marina hendak mengurungkan niatan kedua orang tuanya. "Kita akan tetap cerai! " Jawab Ayah yang di lajutkan kepergian nya. Apa yang ada dipikiran kalian? Sesuatu yang indah? Bahkan ini mimpi buruk yang ingin segera bangun dari tidur. Tapi apa? Ini keyataannya.
Queen by ansftr01
4 parts Complete
Seorang cewek leader geng WILD di tunangkan dengan leader WOLD ANGEL Farell Argantara adalah pria dingin, dengan ketampanan yang tidak bisa di ragukan, tidak sembarang memilih wanita, tidak menyukai wanita urak urakan, yang tentunya nakal. karna bagi Farell cukup dirinya yang bisa melindungi gadisnya. tidak harus dia yang mengamalkan ilmu bela dirinya. Farell adalah cowok dingin taktersentuh, dan siapa sangka Farell terjebak dalam cinta seorang yang menyamar menjadi wanita polos, lemah lembut, ramah senyum. Queen Rachell alaska adalah leader girl geng Wildcild. dia haruss menuruti kemauan bokapnya untuk dijodohkan dengan leader geng wold Angel, yang membuat sahabat nya mati karna dia. dan Rachell mau serta menyamar menjadi gadis yang diinginkan Farell untuk membalas kan dendam sahabanya. ====ұцж ьаса śïара тдц sцжд==== "Rell,llo kekenapa? "tanya Rachell santai dengan permen di mulutnya Farell menahan emosinyayang sudah siap untuk keluar. "siapa cowok tadi?" "Rell, itu mantan gue, gue juga gak tau kenapa dia ada di sana waktu itu" santainya lagi "kenapa kau tidak menghindar, ketika dia memelukmu dari belakang? "geram Farell pada gadiss tersebut "ya gue kira, itu llo" "KENAPA LLO GGAK NGEHINDAR SAAT BAJINGAN ITU MENCIUMMU HAH?" gertak Farell dengan teriakannya sudah tak tahan dengan emosinya "gue gak akan mengulangi jawaban kedua kalinya FARELL" teriaknya di akhir kalimat "aku akan memilikimu seutuhnya malam ini, agar kau tak bisa pergi dariku lagi"ucanya dengan snyum smirknya "Farell jangan lakukan itu!!!, gue minta maaf tapi tolong jangan Rell" mohon Rachell padanya "kau sudah banyak berbohong padaku sayang, dan aku gila tanpamu" =============ත්‍ර ත්‍ර=============== ౩ tapi sorry ya guys di sini author ga ngasi visuall soalnya takut ga cocok sama pemikiran kalian, maaf ya sekali lagi visualnya dari kalian sendiri ajh ya? jika kalian belum puas? maaf author bukan pemuass oky
BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai) by Irisretta
63 parts Complete
"Farel!" teriak seorang gadis. Jika dilihat maka dapat dipastikan ia sekarang sedang menahan emosinya. "Kenapa?" tanya cowok yang disebut Farel. "Lo, masih nanya kenapa! Setelah lo kempesin ban mobil gue, hah!" maki gadis tersebut. "Itu setimpal dengan apa yang udah lakuin ke gue tadi, sayang." ucap Farel. "Malah nyalahin gue lagi, lo. Jelas jelas lo yang salah malah balik nyalahin orang," kesal gadis tersebut. "Sekarang gue tanya. Siapa yang suruh lo laporin gue ke Buk Dewi, hem?" kata Farel. "Terserah gue dong, siapa suruh juga lo coret buku gue," ucap gadis tersebut dengan santai nya. "Berarti gue juga bebas dong sayang," ucap Farel sambil berjalan mendekat ke arah gadis tersebut. "Sayang sayang pala lo peyang," ucap gadis tersebut, "Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus benerin ban mobil gue." "Kalo gue nggak mau gimana. Lo mau apa Reina?" kata Farel. "Sumpah lo cowok paling nyebelin yang ada di dunia ini," sentak Reina. Sementara para sahabat mereka hanya menjadi penonton dari apa yang kedua anak manusia itu lakukan. Mereka sudah biasa menyaksikan perdebatan kecil anatara keduanya. "Kalo gue cowok yang paling nyebelin di dunia, berarti lo cewek yang disayang oleh cowok ternyebelin di dunia," ucap Farel dengan santai nya. "Uhuy, gas terus Rel," teriak Risky, sahabat Farel. Reina menatap tajam Risky. "Diam lo!" sentak Reina kepada Risky. "Dan lo," tunjuk Reina kearah Farel. "Nggak usah panggil gue sayang sayang deh. Lo pikir gue sama kayak cewek cabe cabean lo itu," sentak Reina. "Emang yang bilang lo sama kayak mereka siapa?" kata Farel yang kini jaraknya benar benar dekat dengan Raina, sampai sampai deru nafas masing masing dapat dirasakan. "Jauh jauh deh, lo. Nggak usah usah dekat dekat gue. Risih gue dekat lo," kata Reina. "Oh ya," kata Farel. "Ih jauh jauh deh lo, gue udah bilang gue ri-" 'Cup'
You may also like
Slide 1 of 9
Amor Eterno  cover
my story cover
FIVE FRIENDS OF TWO LOVE cover
Three Targeted Girls!! cover
My possesive boyfriend cover
RAINAA [ ON GOING ] cover
It's World. (ON GOING) cover
Queen cover
BAD BOY VS BAD GIRL (Selesai) cover

Amor Eterno

4 parts Complete

"Lo mau hubungan kita jadi kayak apa, Harlen?" Qila menghentakkan tangan pria itu, lalu menoleh cepat dengan sorot mata tajam. Suaranya bergetar-bukan karena takut, tapi karena menahan amarah yang sudah terlalu lama disimpan. "Aku... aku pengin hubungan kita jadi lebih serius," jawab Harlen pelan, nadanya seperti memohon. "Serius?" Qila tertawa miris. "Serius kayak gimana? Kayak lo yang tiba-tiba udah punya tunangan tanpa bilang apa-apa ke gue?" Harlen terdiam, tak sanggup membalas. "Atau lo mau gue jadi simpanan, gitu? Tapi sayangnya, Harlen, gue bukan cewek murahan kayak gitu," lanjut Qila sambil memutar bola matanya, malas sekali menatap wajah pria di hadapannya. "Bukan gitu maksud gue..." Harlen mencoba meraih tangan Qila lagi, tapi kali ini pun langsung ditepis. "Gue capek dengar omongan lo yang manis-manis tapi ujung-ujungnya nyakitin. Lo bilang pengin serius? Lo bilang pengin perkenalin gue ke orang tua lo? Please, Harlen. Udah telat." "Qila, tolong dengerin dulu..." "Cukup." Qila menarik napas dalam-dalam, menahan emosi yang hampir meledak. "Ini terakhir kalinya kita ketemu. Setelah ini, gak akan ada lagi 'kita'. Gak sengaja ketemu pun, gue harap itu gak akan pernah kejadian. Gue muak liat muka lo." Langkahnya cepat, pergi meninggalkan Harlen yang masih berdiri mematung di tempat. Tapi Harlen belum menyerah. "Qila! Tunggu, dengerin dulu!" Namun Qila tetap berjalan, masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya di pinggir jalan. "Jalan, Pak," ucapnya pada sopir. Taksi pun mulai melaju. Dari kaca belakang, bayangan Harlen terlihat masih mengejarnya, berteriak, memanggil namanya. "QILAAAA!" Tapi Qila tak menoleh. Tatapannya lurus ke depan, seolah tak ada apa pun di belakang yang layak dilihat kembali. Dalam hati, ia berbisik, Maaf, Harlen... tapi kali ini aku benar-benar udah gak sanggup.