Indonesiaku, Indonesiamu
  • Reads 55
  • Votes 1
  • Parts 2
  • Reads 55
  • Votes 1
  • Parts 2
Ongoing, First published Aug 02, 2017
Indonesiaku...
Tanah tempatku dilahirkan
Disana, dimana aku dibesarkan
Ditengah hamparan sawah dan ladang
Aku menghabiskan waktu sambil berdendang

Kudendangkan lagu kekagumanku padamu
Ibu pertiwi  tanah tumpah darahku
Maha karya indah dari yang Kuasa
Sang empunya alam semesta

Kini, puluhan tahun tlah berlalu
Ku arungi hidup dalam dekapanmu
Sebuah negeri yang sangat kucinta
Dan takkan pernah bisa kulupa

Negeriku yang dikagumi banyak bangsa
Kini sedang mengalami banyak derita
Bukan dari kaum penjajah nun jauh disana
Tapi anak - anak bangsa yang saling mencerca

Hatiku pilu, melihat bangsaku yang gaduh
Berebut posisi dan tak peduli saudaranya jatuh
Berbeda beda tapi satu, semboyan yang mulai memudar
Berganti caci maki yang makin sering terdengar

Kemana perginya janji dan sumpah setia
Yang dahulu telah merekatkan kita
Satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
Indonesia, yang kita cinta

Semoga derita ini segera berlalu
Karena kita sedang bergerak maju
Menjadi sebuah bangsa yang patut ditiru
Janganlah kita saling berseteru

Aku, dia, dan kamu. Kita adalah satu
Hentikan semua sengketa itu
Selamanya kau adalah saudaraku
Karena kita bukanlah seteru

Demi Indonesiaku dan Indonesiamu
All Rights Reserved
Sign up to add Indonesiaku, Indonesiamu to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
14 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rumah Tanpa Batas cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Aksara Tak Bertuan  cover
Renjana cover
Puisi cover
Sajak Senja cover
Rembulan Yang Sirna cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
The Queen Sheyna (END) cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover

Rumah Tanpa Batas

23 parts Ongoing

Kumpulan aksara yang lahir dari hati dan jiwa, menyentuh relung terdalam, mengalirkan rasa, menciptakan gema perasaan yang sama, atau mungkin, lebih dari yang pernah terbayang. Sebuah karya dari anak kelas Lab Literary by Wietas.