(PROLOG)
Aku sedang berada disini malam ini, ya ditempat yang setiap malam selalu ku kunjungi. Ruangan besar yang dipenuhi oleh kerumunan orang di bawah gemerlap lampu,dentuman musik yang seakan mengajak tubuhmu tidak bisa diam dan jangan lupakan deretan minuman memabukkan yang ditawarkan oleh pelayan club ini.
Aku duduk di sofa pojok ruangan sambil menyesap Tequila ditanganku ini,dan disebelahku ada seorang gadis yang setiap harinya selalu setia menemaniku kesini..
"Jenn,sedari tadi kau minum terus,kau sudah mabuk! tolong berhenti dan jangan menyusahkanku" omelnya seraya mengambil dan menjauhkan gelas Tequila itu dariku.
"Kau..diam saja,mengerti!" aku tak mempedulikan omongan gadis yang masih berusaha untuk mencegahku mengambil gelas tersebut.
PLAKK!!
"YAK! KAU! APA YANG KAU LAKUKAN JESSICA!!" gadis ini menampar pipiku keras sekali dan berhasil membuatku tersadar,tentu saja karena tamparannya memang keras dan sakit sekali.
"JANGAN KARENA DIPUTUSI OLEH KEY KAU JADI FRUSTASI SEPERTI INI,KAU MENYUSAHKANKU SEJAK KEMARIN", tanpa ba bi bu lagi gadis ini menyeretku untuk segera keluar dari tempat ini.
Aku,Jennifer Zhang..Seorang mahasiswi berusia 22 tahun dari Seoul National University,salah satu kampus terkenal di negeri ginseng ini.
Kedua orangtuaku menetap di Los Angeles karena sibuk dengan perusahaan dan bisnis mereka,sementara aku disini sendirian,ah tidak~ ada gadis menyebalkan itu yang selalu berada disampingku.
Dia Jessica Hwang,sepupu sekaligus sahabatku yang selalu menemaniku semenjak aku menetap disini 7 tahun yang lalu..
Jam menunjukkan pukul 2 dini hari dan gadis ini masih sibuk membantu sepupunya yang masih dalam pengaruh alkohol.
Dia menggantikan dress halter neck sexy yg dikenakan sepupunya dengan piyama tidur,lalu membaringkannya ke ranjang.
Ya,dia hampir gila karena kelakuan sepupunya selama seminggu ini yang setiap malamnya selalu bolak balik mengunjungi club dan berakhir dengan keadaan mabuk parah.
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka memasak dan kucing, gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona melihat ketampanan dan kharisma pria itu. Sayangnya, Ares tidak begitu memperhatikannya dan hanya menganggap Gabbie sebagai adik dari sahabatnya.
Namun, satu malam merubah segalanya...