Pet Shop
  • Reads 16,896
  • Votes 1,652
  • Parts 5
  • Reads 16,896
  • Votes 1,652
  • Parts 5
Ongoing, First published Aug 07, 2017
"Mbak, bisa panggilin owner Pet Shop ini?"

"Kebetulan saya sendiri ownernya, Mas. Ada yang bisa saya bantu?"

"Lahhhh... Masi kecil gini ownernya?" ucap cowo berambut gondrong di depanku.

'Eh, Mas! Kecil-kecil gini gue udah 24 tahun!' batinku. Sayangnya aku harus sabar dengan tingkah nyebelinnya.

"Maaf ya, Mas. Saya kecil-kecil gini udah lulus kuliah lho." ku sunggingkan senyum paksa.

"Hehehehe. Maaf mbak saya kira masih SMA. Muka mbak ke iritan sih." ucapnya canggung.

'Buset! Dosa apa hambamu ini ya Allah'

______________________________________________

Masih belajar nulis. Mohon kritik dan saran yang membangun. Tinggalkan jejak. Vote dan komen bisa membantu semangat para penulis senior dan baru belajar macam saya.
Happy reading.


Genre : Comedy, Romance
Jadwal up date : Seminggu sekali (Hiatus dulu, kuliah)
Cover : buat sendiri

Produced at August 7, 2017
Copyright © 2017 alaydafitri_
All Rights Reserved
Sign up to add Pet Shop to your library and receive updates
or
#482komediromantis
Content Guidelines
You may also like
ALANA: A Stepmother's Journey to Love by ytoway
38 parts Complete
Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh-elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya-sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini-rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal-sekadar usaha tidak akan pernah cukup.
You may also like
Slide 1 of 10
ALANA: A Stepmother's Journey to Love cover
Lime of Euphoria cover
Dikejar Jodoh cover
Bikin Ketagihan cover
Kembali Menjadi Balita [Shaquille]🐋 END ✓ cover
ENOLA cover
Mysha(21+)  cover
Thesis & Tension cover
RAISE THE BAR cover
NO REGRETS cover

ALANA: A Stepmother's Journey to Love

38 parts Complete

Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh-elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya-sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini-rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal-sekadar usaha tidak akan pernah cukup.