Kisah persahabatan yang tak lekang oleh waktu, tempat dan perasaan. Anindiya Yunaza, seorang gadis kolokan namun sikap kritis membuatnya terdampar menjadi anggota BEM sebuah Universitas negeri di pulau Lombok. Rinantika Amira, gadis dewasa dengan pakaian syar'i. Berbeda dengan Anindiya yang masih belajar agama dengan mengalir bersama waktu, Amira lebih menenggelamkan dirinya dalam organisasi keagamaan kampus. Kedua gadis itu tak pernah memikirkan makhluk bernama laki-laki kecuali saat menjelang wisuda. Mereka bersiap untuk mencari calon pendamping yang mampu membuat hati mereka goyah. Meski dengan bercanda, perasaan itu tumbuh tanpa disadari. Bermula lah konflik yang mereka alami. Jika selama ini mereka fokus mengejar karir di dunia karya ilmiah, namun perlahan pikiran mereka mulai kacau balau karena cinta yang terpendam. Allah mulai menguji hati mereka sampai tarap yang paling rendah. Mampukah mereka bertahan dari rongrongan bisikan hati yang justru melemahkan iman. Mampukah mereka saling menguatkan saat hati sama-sama bersimbah luka?