seorang pemuda lahir di kota Kediri Jawa Timur, yang saat kecil di doktrin romonya, ingat angger giman jangan bawah pangkat, dan Harta dalam hidupmu. jika itu pilihan hidupmu. hapus gelar di depan namamu. walaupun tanpa gelar manusia tak alan rugi. begitu doktrin yang di ajarkan romo giman satriya pramitra wardana. saat remaja giman, sudah mengembara, sampai di sebuah petilasan Raja Agung masa lalu. di sana dia menyepi, empat puluh hari empat puluh malan malam tanpa makan dan minum. demi ingin tahu garis hidupnya. dan di Surabaya saat itu, dalam keadaan meperhatinkan, dia ikut menjadi seorang tkr setelah puluhan tahun di jalani demi orang banyak. saat seorang besar dari keturunan bangsawan. dia bernama Sudirman, memproklamirkan sebuah organisasi. ya yang saat ini kita kenal TNI. giman yang mempunyai darah seorang kesatria tanpa banyak bicara. ikut dalam organisasi itu. tekadnya yang kuat kejayaan bangsaku lebih berharga dari nyawa. dan di sela cancut marutnya keadaan, di sebuah pertempuran dia bertemu dengan seorang wanita yang anggun. giman tak menyangka bahwa gadis itu ternyata seorang wanita berdarah biru. dalam hati giman. berontak ya ketemu gadis berdarah biru lagi. aku susah payah hapus gelar bangsawan. dalam tulisanya di buku diarynya giman menulis duh gusti jagad gumelar, duh gusti allah bilih kawulo selak. lajeng punopo panjenengan paringi kawulo tiang istri kang taseh gada tidak ipun kraton. bagaimana kisah giman bertemu dengan raden sopya kendes wahananiAll Rights Reserved
1 part