Story cover for Sajak Wira Nagara by Syarif_Asikin
Sajak Wira Nagara
  • WpView
    Reads 200,909
  • WpVote
    Votes 1,798
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 200,909
  • WpVote
    Votes 1,798
  • WpPart
    Parts 14
Complete, First published Aug 08, 2017
Lihat..
Tepat setelah lampu-lampu di padamkan
Kau menyala sebagai satu-satunya yang aku rindukan.

Disini,
Di tempat yang paling kamu hindari
Aku pernah berdiri
Menggores kata menulis warna
Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan
Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang.
All Rights Reserved
Sign up to add Sajak Wira Nagara to your library and receive updates
or
#18wira
Content Guidelines
You may also like
[SB I] Terperangkap Dalam Tanya [COMPLETED] by Baits_
36 parts Complete
[SUDAH TAMAT] Pernah dengar kata menunggu?. Tentu pernah bukan?. Namun banyak orang yang terkadang sangat lemah dan sering mengeluh saat menunggu. Bagaimana jika ku katakan menunggu itu indah? Mengapa? Karena kupikir dengan menunggu akan selalu ada rasa terselip, yaitu rindu. Mengapa aku menyukainya? Jawabannya adalah karena dengan rindu, pertemuan dengan seseorang yang ditunggu akan terasa lebih indah bahkan hanya dengan satu tatapan. Aku tahu, kata orang tatapan adalah panah terdahsyat syetan bagi orang yang tidak diperbolehkan untuk menatapnya. Namun apalah dayaku yang hanya seorang gadis faqir ilmu dan faqir amaliyah ilmu. Aku tahu yang dilanggar namun terkadang aku tetap saja melanggar. Aku tahu yang diperintah namun terkadang tetap saja menyanggah. Malam terlalu pekat hari ini, bahkan hingga satupun bintang tak ada yang terlihat. Sepertinya ia tahu akan rinduku. Tapi ku harap rinduku biarlah jadi rahasia hatiku dan Allah, agar tak perlu ada hati lain yang tersakiti oleh rindu ini. Masih tentang dialog yang sama yang ku katakan pada Allah. Tentang do'a untuk orang tua, untuk keluarga, untuk seluruh muslim dan muslimat, untuk mukminin dan mukminat, dan untuk satu orang yang terselip. Orang yang pernah, bahkan masih mengisi hatiku sampai saat ini. Aku tak tahu bagaimana wajahnya sekarang, tapi wajah kecilnya saat itu masih terpotret dengan jelas dalam memori ingatanku. Entahlah bagaimana aku bisa mencintainya, padahal jika menurut logika aku hanya terlalu serius menanggapi omongan anak itu. Nadhira Nur Azmi ,,, Ig ; @baitsnf Yt ; @Baits_
You may also like
Slide 1 of 10
Nostalgia Cinta Dalam Rindu cover
 Rasa Tanpa Nama cover
Kepada sang pencipta rindu cover
Coretan Kecilku Untukmu #wattys 2019 cover
You're Still in My Heart [On Hold] cover
[SB I] Terperangkap Dalam Tanya [COMPLETED] cover
Rintik jadi Luka cover
Rangkaian Kata 2 (Completed) cover
Hello You (TAMAT) cover
One Sentimental Day (Lengkap/End) cover

Nostalgia Cinta Dalam Rindu

35 parts Complete

[SUDAH CETAK] [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK] info pemesanan buku full novel nostalgia Cinta dalam Rindu: WA: 0812-8585-4756 Ig : (@)kholidfarhan_ Jika pada akhirnya, aku hanyalah lembaran kertas yang terbuang, dan kamu adalah pena. Apakah menulis dalam lembaran kertas, membuatmu puas? Jika tidak? Kau hanya menyimpan lembaran kertas yang sudah kau tulis, dalam rak minimalis. Lalu, lambat laun, kau mulai melupakan tulisan dan kertas itu. Bagaikan kenangan yang pernah kita lalui, kau lupakan dengan cepat, hingga; aku bukan lagi orang yang kamu cari, dan aku bukan lagi satu pilihanmu yang tepat. Jangan lupa berikan rating disetiap bagian isi cerita, ya :( Semoga baper, ya :') Kisah ini, ku persembahkan untuk; Seseorang yang pernah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Tapi, masih merindukan dirinya kembali. Dicintai hanya sekadarnya, pergi semaunya. Itulah definisi mutlak orang itu. Seakan kenangan yang pernah dilalui, terjerembab dalam ingatan. Beberapa kenangan; terjebak dalam Nostalgia Cinta Dalam Rindu. Instagram Penulis : @kholidfarhan_ Twitter Penulis : kfarhan_17