Pada suatu hari, Onel bilang begini. "Hidup memang seperti film. Tidak mungkin semua pemeran memilih menjadi tokoh utama. Sebagian yang lain harus merelakan diri menjadi tokoh sampingan."
Namun setiap hari, Piu seakan bilang begini pada dunia. "Bagi gue, setiap film yang diciptakan oleh tuhan , gue adalah sang tokoh sampingan. Gue berdiri, beol, mati juga nggak ada yang peduli"
Tapi bagi Onel, meski Piu bilang seperti itu berkali-kali pun, ia tidak akan pernah peduli. Onel memang selalu setia mendengarkan deru depresi gadis manekin itu. Tapi untuk mengamininya, ia tidak akan pernah perduli. Tidak akan pernah.
Ia percaya bahwa bagaimanapun seorang tokoh pembantu dalam film berada, tetaplah ada peran yang diemban.
Tokoh pembantu bisa saja dicintai, tapi tokoh utama sekalipun juga bisa dibenci.
-- Piu yang sangat depresi berharap mengakhiri hidup saat itu juga. Ia bahagia kisahnya akan segera berakhir.