Basket, olahraga yang paling Aksel tidak suka. tapi karena ini menyangkut masalah nilai, mau tidak mau Aksel harus ikut. "Gue jadian sama Amora." ucap Aksel saat berhadapan dengan Daren di latihan basket siang itu. "Gue tahu itu." jawab Daren ketus. "Jangan merasa kalah, karena akhirnya Amora pilih gue." lanjut Aksel . "Berisik loe." dengan sigap Daren merebut bola yang sedaritadi berada di tangan Aksel. Sudah cukup Daren kalah dalam hal memperebutkan Amora. Dan sekarang saat di tengah lapangan basket ini meskipun hanya latihan, Daren tidak mau dipandang selalu kalah lagi oleh siapapun, termasuk Aksel. Sahabat sekaligus rivalnya. Daren mendrible bola basket itu dengan lincahnya. Tiba di depan ring, Daren langsung meloncat tinggi dan memasukkan bola itu. three point untuk tim Daren. setelah berhasil memasukkan bola, Daren beserta anggota timnya yang lain kembali ke lapangan tengah. Dan lagi mata Daren dan Aksel pun saling bertemu. "Kalau bola itu aja bisa gue rebut dengan mudah, berarti gue juga masih punya kesempatan buat ngerebut Amora dari loe." ucap Daren sambil tersenyum sinis. "Amora bukan bola yang bisa gampang loe rebut kaya tadi. tapi kalau loe mau coba buat rebut dia dari gue, silahkan aja. gue gak ngelarang." Jawab Aksel gamblang.