Ikigai I-II
  • Reads 2,612,885
  • Votes 40,150
  • Parts 9
  • Reads 2,612,885
  • Votes 40,150
  • Parts 9
Complete, First published Aug 10, 2017
Teenfiction 15+

ISI CERITA MASIH LENGKAP!

"Don't, don't come alone to me by yourself. Just don't." - Dirga

Dirga, adalah tipikal cowok yang melihat sesuatu dengan pemikiran logis dan tidak mau disusahkan, tapi di akhir masa SMA-nya dia memutuskan bermain-main dengan sesuatu yang tidak logis dan menyusahkan yang mana itu melawan prinsipnya. 'Sesuatu' itu adalah Prisa, pelupa, sering nyasar, dan keras kepala. Dia bukan apa-apa selain jenis cewek kebanyakan yang jatuh cinta tanpa perlawanan - hanya saja dalam kasusnya, dia itu lebih menyusahkan.

Tapi, dari banyaknya hal yang Dirga lalui, satu-satunya yang membuat migrain, membuat Dirga kesusahan (lagi), membuat Dirga mengejar dan mencari, membuat Dirga 'tersihir' setiap saat; itu hanyalah Prisa. Sampai Dirga sadar bahwa ini bukan lagi tentang bermain-main.


𝐊. 𝐀 𝐃𝐀𝐂𝐇𝐔𝐍𝐄 𝐈𝐤𝐢𝐠𝐚𝐢 © 𝟐𝟎𝟏𝟕
All Rights Reserved
Sign up to add Ikigai I-II to your library and receive updates
or
#59complicated
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
SAGARA cover
MAHESA cover
Helter Skelter cover
ENDELLION cover
Love Hate [END] cover
Heart Like Yours cover
FALLING for The BEAST cover
Raka Alandra (The End) cover
Nepenthe cover
Warning: Physical Distancing! [COMPLETED] cover

SAGARA

30 parts Ongoing

Saat musik bukan lagi alasan untuk kita terus bersama. *** Kita, musik dan New York. Sagara dan Shea yang salah mengira bahwa cinta saja cukup untuk menjadi alasan keduanya bertahan. Semakin mereka dewasa, permasalahan yang ada di dalam hubungan keduanya bukan lagi sekadar chat yang telat dibalas, atau sekadar weekend besok akan pergi ke mana juga perdebatan kecil yang berujung menggemaskan. Karena, konflik mereka semakin rumit, mengenai tujuan hidup, mimpi, dan prioritas utama. Mereka pikir, mereka masih bisa saling beriringan untuk sampai ke tujuan akhir mereka. Namun bagaimana jika tujuan hidup keduanya berbeda arah? Mungkinkah salah satunya bisa memutar arah atau mereka saling menunggu satu sama lain sampai entah di titik mana mereka bertemu? Katanya inti dari hubungan itu hanyalah komunikasi dan kompromi, namun bagaimana jika keduanya pun tidak berjalan dengan baik? Masihkah ada alasan lain untuk mempertahankan? Start : 7 Desember 2023