Takdir memang sulit ditebak. Ia tak pernah sekalipun berpihak padaku. Aku sudah lelah menghadapi setiap penolakan dalam hidupku. Mama, kak Kenzo bahkan Gavin. Tak ada satupun dari mereka yang menggapai uluran tanganku saat aku butuh pegangan. Hanya ayah saja yang mau menerimaku. Tapi semesta juga tak mengizinkan bahagiaku berlama-lama. Ketika satu-satunya alasanku juga direbut paksa, apa aku masih bisa bertahan? Tidak!! Aku tak bisa dan aku sudah tak mau bertahan lagi, karena saat ini aku sudah tak punya alasan lagi." _Adelia Shana Hastama_ "Pertama kali aku bertemu gadis itu matanya penuh dengan cahaya kebahagiaan. Dia terjatuh di tanganku tiga kali. Senyumnya, tatapannya. Siapapun akan luluh jika melihatnya, tapi itu dulu. Sekarang semua sudah berbeda, tak ada lagi tatapan mata penuh cahaya bahagia, tak ada lagi senyum manis yang begitu indah. Shana, maaf karena aku tak ada saat masa sulitmu. Maukah kau kembali seperti dulu? Aku berjanji akan menemanimu melewati semua ini. Please, beri aku kesempatan." _Justin Mahardika_ "Aku tak pernah membencimu. Tidak sekalipun. Aku sudah memaafkanmu, hanya saja aku belum bisa berdamai dengan masa lalu kelam itu. Setiap cahaya yang kau pendarkan, rasanya selalu menimbulkan pedih tak terobati. Seringkali aku ingin merengkuhmu ke dalam pelukanku, tapi egoku terlalu besar. Adelia Shana, Hastama, aku berjanji akan melakukan apapun untuk menebus semua rasa sakitmu. Ku mohon kembalilah. Kembalilah menjadi gadisku yang dulu. Gadis yang selalu memberikan cahaya pada setiap orang. " _Gavin Pradipta_
12 parts