SerAthenA [Seventeen Fanfiction]
  • Reads 575
  • Votes 75
  • Parts 7
  • Reads 575
  • Votes 75
  • Parts 7
Ongoing, First published Aug 14, 2017
Seventeen, sekali kibas poni, korban yang jatuh (paling ringan itu gejala kejang) bisa tiga sampai lima orang, itu belum dikali dengan jumlah anggota Seventeen yang ada tiga belas, belum lagi dikali dengan jumlah kibasan mereka yang dalam sehari tidak bisa cuma satu kali. 

Itu baru kasus mengibas poni. Mengedip, menggombal, dan lainnya dirinci dalam studi kasus terpisah.

Yang pokoknya ini cerita perang penuh misteri antara Ketua OSIS yang sering kerasukan iblis disiplin dengan tiga belas iblis sungguhan.
All Rights Reserved
Sign up to add SerAthenA [Seventeen Fanfiction] to your library and receive updates
or
#9koreanlove
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [PO] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.