Aku yakin, saat aku menyukainya aku tidak sedang mengalami penyakit Skizofrenia. Karena untuknya terlalu indah jika hanya dijadikan khayalan semu semata. Dia, lelaki yang aku juluki 'Si Pemberani' hanya karena membentak balik Kakak OSIS yang memang salah mengenakan jabatannya. Namanya Esok. Dirinya bagai bulan, hanya bisa aku pandang dari jauh tanpa bisa diraih. Pesonanya menerobos ke relung hati lalu kembali ke alam mimpi. Dan aku Lusa. Si perempuan pengecut yang menjadikan Esok sebagai cintanya di putih abu-abu. Walau hanya bisu tanpa bisa beraksi lebih. --------- "Mencintai seseorang dalam diam itu, sama aja perlahan-lahan lo merelakan hati lo untuk kembali patah tanpa berani ambil tindakan." --------- Copyright/2016/2017
22 parts