S P L E N D I D
  • Reads 1,563,813
  • Votes 114,637
  • Parts 62
  • Reads 1,563,813
  • Votes 114,637
  • Parts 62
Complete, First published Aug 16, 2017
[SUDAH TERBIT ; INDIE]

Thalia akan tinggal bersama pamannya yang masih hidup sendiri di usianya yang sudah terlampau matang. Namun ternyata, ada orang lain yang sudah menemani paman gantengnya itu sebelum Thalia memutuskan untuk pindah.

Jangan salah sangka. Ini bukan cerita antara Thalia dengan pamannya yang bernama Fahri. Melainkan Thalia dengan seseorang yang sudah cukup lama singgah di rumah pamannya yang berprofesi sebagai guru SMA itu.

"Megan itu murid jagoan Om di sekolah. Dia pintar sekali, lho!"

"Terus karena dia jagoan Om jadi dibolehin tinggal di sini, gitu?"

"Pak, saya udah beberapa kali minta tolong buat jangan manggil saya Megan. Keponakan Om jadi ngira saya ini cewek."



created from August 16, 2017
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add S P L E N D I D to your library and receive updates
or
#183goodgirl
Content Guidelines
You may also like
at: 12am by nambyull
80 parts Complete
Dia menolak ku. Satu-satunya pria yang pernah menolakku, satu-satunya pria yang berani mendorongku menjauh.. satu-satunya pria yang sangat ku inginkan. Aku akan memilikinya. Sekeras apapun dia mendorong pinggangku untuk memisahkan ciuman ini, sekeras itu pula aku memeluk tengkuknya dan memperdalam ciuman ini. Rasa frustasi telah membutakanku, membuatku nyaris tidak waras dengan rasa cemburu yang memenuhi seluruh tubuh. Mulutnya mengetat, berusaha menolak saat tanganku merambat mengusap bahu dan dadanya yang masih terbungkus kemeja. Mengerang, setelah sebuah kecupan akhir, aku menurunkan ciumanku menuju telinganya. Menghembuskan nafas pelan dan berbisik. "Ada apa? Bukankah kita sudah pernah melakukan ini?" Di pangkuannya, aku menggigit telinganya pelan, sedikit melengguh sebelum kembali menurunkan ciumanku kembali menuju lehernya yang selalu berhasil membuat imajinasiku menggila. Tangannya meremas pinggangku semakin keras, "Lepaskan aku." Dia menggeram, membuatku justru menyeringai dengan sangat senang. "Bagaimana bisa kau menolak keinginan istrimu hum?" Aku berbisik, mengangkat wajahku menatapnya. Bahunya melemah, wajahnya terkejut, diantara alkohol yang mengambil alih kesadarannya aku bisa merasakan sisa kemarahan yang selalu dia tunjukan padaku kembali membara. "Jangan merepotkan dirimu sendiri sayang, kau tau itu akan sia-sia." Aku mengerakan salah satu jariku mengusap wajahnya. Pencahayaan minim dari lampu kamar hotel membuat wajahnya yang selalu menjadi kesukaanku itu semakin terlihat menakjubkan. Dia menatapku marah, rahangnya bergemeretak. "Wanita licik." Aku tertawa, "Memang," Kembali mendekati wajahnya dan menatap bibir tipis menggairahkan miliknya dengan atensi penuh. Tanpa sadar menggigit bibirku sendiri, gemas. "Jika untuk mendapatkanmu, tidak akan ada wanita yang tidak bersikap licik." Aku harus membuatnya jatuh cinta padaku. Hanya padaku. Sean Aldarict
You may also like
Slide 1 of 10
All We Had To Do Was Stay cover
Witty Ex-Wife cover
US - Untold Story (Spin Off "45 Days Of KKN")  cover
DEAR ALETHA cover
JEFFREY D'ALBERTO(18+ - 21+) (END)  cover
River: A Man Who Came in My Dreams (On Going) cover
Introvert Hangover [COMPLETED] cover
at: 12am cover
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)  cover
How Sweet?  cover

All We Had To Do Was Stay

36 parts Complete

"Kita hanya ingin bahagia, kenapa kita menyakiti satu sama lain?" - Adlina Alexis Legnard "it's just too late...." - Mark Logan Bart Catatan sebelum membaca : Tanda baca masih berantakan