Sekolah, sebuah tempat di mana orang menuntut ilmu. Meski terkadang, beralih fungsi sebagai ajang kompetisi antar siswa. Dengan adanya pembagian peringkat, yang pintar tambah melambung dan yang bodoh makin tenggelam. Mereka terpaksa belajar untuk mendapat nilai terbaik. Namun, mereka lupa akan tujuan utama mereka, yaitu untuk "mengerti". Karena belajar tanpa mengerti itu, layaknya makan tanpa dicerna. Mereka berlomba lomba agar bisa masuk sekolah favorit, untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan kelak. Seolah olah kompetisi masih terus berlanjut. Apakah manusia sedangkal itu? hidup hanya untuk terus berkompetisi?. Jawabannya TIDAK . Sartre mengatakan "manusia dikutuk untuk bebas". Namun kenapa kita tidak mengubah kata "dikutuk" itu jadi "diberkati"?. Disinilah mereka, akan menceritakan kisah betapa berharganya kebebasan itu.
3 parts