Kejadian memilukan itu membuat Billa tak mudah menyerah. Dia tidak merasa malu sebab perasaan mengalahkan logikanya. Segala rasa yang ada pada seorang gadis 18 tahun memang sudah menjadi senjata ampuhnya untuk menjadi berani karena Cinta, katanya.
"Sudahlah, Bil. Aku gak mau kita lanjut tapi seperti ini terus.", Rey menolak dengan santai. Billa mulai memerah.
Balada anak remaja selalu memiliki kejutan-kejutan, keberanian yang tak di sangka-sangka, dan tak ada rasa malu. Mereka lupa kalau pun punya. Perjalanannya senantiasa terekam dengan baik. Memiliki memoar indah dari setiap kejadian. Bermakna baik sebagai hikmah untuk di renungkan.
Kutuliskan secuil kisah dari beberapa kepingan cerita. Aku menghabiskan sepanjang hidupku untuk menangkap momen penting saja. Tetapi nyatanya, setiap momen di dalam kehidupan adalah momen penting.
Apapun. Tidak kulewatkan satupun untuk di biarkan menghilang. Tiap perjalanan adalah sambung menyambung. Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Di setiap langkah, angin singgah, kemudian seenaknya saja pergi.