Story cover for How Could You by JihanSouisa
How Could You
  • WpView
    Reads 95
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 95
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Aug 19, 2017
Sani, dengan hati secerah mentari pagi, harus menghadapi kenyataan pahit: cintanya dikhianati oleh orang terdekatnya. Luka itu menganga, namun takdir membawanya ke Jakarta dan mempertemukannya dengan Gilang. Siswa dengan tatapan setenang gunung yang menjulang, namun menyimpan tembok tebal di hatinya.

Bagi Sani, Gilang adalah harapan baru, sosok yang tanpa disadarinya perlahan meredakan perih masa lalu. Namun, cinta tak selalu berbalas. Gilang justru merasa risih dengan kehadiran Sani yang terlalu bersemangat. Baginya, Sani bagaikan duri kecil yang mengganggu ketenangannya.

Akankah ketulusan Sani mampu meluluhkan dinginnya hati Gilang? Atau justru Sani harus kembali menelan pil pahit penolakan? Ikuti perjalanan Sani dalam menemukan kembali kepercayaan pada cinta, di tengah penolakan yang menyakitkan dan pertanyaan yang membekas: "How Could You?"
All Rights Reserved
Sign up to add How Could You to your library and receive updates
or
#404kimjisoo
Content Guidelines
You may also like
Amor Almira by ZuwitaArcen
35 parts Complete
Dalam hidup, kita bertemu dengan banyak orang. Tapi hanya sedikit yang mampu mengguncang dunia kita, mengubah arah hidup, dan meninggalkan jejak di hati. Ini adalah kisah tentang dua dunia yang bertabrakan-tentang gadis baik yang jatuh cinta pada laki-laki yang katanya nggak pantas dicintai. Almira Anjani Wirasti, gadis ceria dengan hati selembut senja, tak pernah menyangka bahwa pertemuan singkat di bawah pohon rindang akan mengubah hidupnya. Ia hanya ingin menolong. Tapi dari sentuhan pertamanya, ia malah menemukan luka yang lebih dalam dari sekadar goresan di kulit-luka yang tersembunyi di balik dinginnya tatapan seorang Amor Antariksa Setiawan. Amor bukan tipe pria yang mudah didekati. Kasar, tertutup, dan penuh misteri. Tapi siapa sangka, di balik sikap cueknya, ada hati yang lelah... dan mungkin, hanya butuh seseorang yang cukup nekat untuk mengetuk pintunya. > "Lo nggak takut deketin orang kayak gue?" tanya Amor suatu sore, suaranya serak, tatapannya kosong menatap langit. Almira menghela napas pelan, menatap lukanya, lalu menjawab tenang, "Yang gue takutin bukan lo... tapi kehilangan kesempatan buat bikin lo bahagia." Amor terdiam. Tak ada yang pernah bilang hal seperti itu padanya. > "Gue bukan orang baik," gumamnya. "Gue cuma... rusak." "Nggak ada orang yang terlalu rusak buat dicintai," bisik Almira, menatap matanya yang penuh luka. "Lo cuma belum pernah dikasih alasan buat percaya." Dan sejak hari itu, perlahan-tanpa mereka sadari-dunia yang kelabu mulai berubah warna. Ini bukan kisah cinta biasa. Ini tentang keberanian mencintai seseorang yang hancur. Tentang bagaimana cinta bisa mengubah arah hidup, menyembuhkan luka lama, dan menciptakan harapan baru. Karena kadang... yang kita butuhkan bukan orang sempurna. Tapi seseorang yang bersedia tetap tinggal, bahkan ketika kita merasa tidak pantas dicintai.
You may also like
Slide 1 of 10
Backstage -  Strange things behind the spotlight cover
LOVE AND FRIENDSHIP ( R & J : 1 )  cover
Badai Tak Berujung [ON GOING] cover
search for the prince #AP project [Selesai] cover
Amor Almira cover
Mentor cover
TENDEANSTRAAT cover
PROSA "Proyeksi Rasa" [END] cover
Yang Dicari cover
Our Times (Completed)  cover

Backstage - Strange things behind the spotlight

6 parts Complete

'Bukankah masa sekolah adalah masa-masa terindah bagi seorang remaja?' Hyerim terdiam. Untuk kesekian kalinya ia mendesah keras. Kepalanya ia tundukkan, menatap kosong pada barisan semut yang berjalan berbaris rapi di sekitar kakinya. Memorinya kembali pada ingatan tahun lalu, ingatan yang seharusnya menjadi kenangan manis dengan debaran halus. Ia tersenyum tipis saat siluet pemuda manis dengan tinggi yang cukup membuatnya sakit saat menatapnya, tersenyum kearahnya, menatap lembut ke arahnya, dan mengucap kata yang membuatnya merinding lucu. Tapi, sesaat kemudian sebuah bayangan gelap menutup semua sinar bahagianya. semuanya mendadak gelap, hatinya berat, dan setetes air mata mulai turun dari sudut mata kanannya. 'Oppa..' Ia menangis, mengingat bagaimana kakaknya melakukan hal yang semestnya tidak perlu dilakukan untuk dirinya dan pemuda itu. Semua alasan yang tidak masuk akal yang menjadi penyebab kuat kakaknya melakukan hal buruk itu. Sampai akhitnya ia harus bertahan disini, ditempat jauh yang ia sendiri bahkan tidak tahu kapan ia bisa kembali.