USAI CUMBU HUJAN
  • Reads 28
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 28
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 20, 2017
Uap tanah yang baru saja dibirahikan langit,
Telah menumbuhkan kerinduan dari matahari timur.
Kerinduan hologram..
Tak bisa dijilati layaknya kopi yang semangat
Gulung kasur,,!
Bangun....!
Lalu singkirkan manekin dari samping televisi,
Biarkan aku menikmati kicau sampai muntah tak terhingga.
Itu lebih segar di banding segenggam puisi,
Yang sekejap pula monoton
Dan panggung yang selalu kalut,,
Menjelajahi setiap jengkal urat syaraf,,
Aku masih ingat,,,
Sosok angin yang selalu mengantarkan puisi itu,,
Selalu mengkilap sebanding tinggi dengan penunggangnya.
Sekian lama tak membatu di ujung gerbang terikat,
Karena saat ini mungkin tak ada file yang bisa diunggah
Tapi desah ini bukan untuk mengkriminalisasi semangat yang diseduh matahari
Sekedar ruwatan kecil sebelum para bidadari membuka pelangi
Berikan saja segenap usulan yang merangkak di bawah agenda
Katakan segera ... !
Biar kupilih kata mana yang sebaiknya menjadi titik setelah koma
Biar jantung tetap bermandi adrenalin
Biar kertas lusuh tak lagi mendebu
Biar sapa tetap mencerita
Biar gembira tetap mengepul
Biar imajinasi mengaum di atas kopi
Dan biar semua itu tetaplah naluri .... 
All Rights Reserved
Sign up to add USAI CUMBU HUJAN to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Jangan Ada Air Mata cover
galaxy's cover
STRANGER cover
don't be afraid, papa mama is here cover
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP cover
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY cover
SEPA [TRANSMIGRASI BL] cover
Hold Me With Your Lies [END] cover
Be a Good Mother cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover

Jangan Ada Air Mata

77 parts Ongoing

Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali. "Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!" "Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?" Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.