Senja ialah satu bagian waktu dalam 1 hari, jeda antara sore dan malam, pengantar siang kepada malam. Yah, seperti itulah aku mengartikan senja. Senja itu merupakan pemandangan sore hari menjelang matahari tenggelam di ufuk barat dan juga pemandangan yang dapat membuat hati penikmatnya seketika menjadi tenang.
Yah, menurut saya senja itu dapat menggambarkan tentang dua hal yang berlawanan, tentang keindahan yang berarti kebahagiaan, juga tentang kesedihan dikala perpisahan yang diibaratkan sama dengan senja.
Keindahan senja yang ia tawarkan
Pada siapa saja yang menikmati senja, cahaya jingga-nya yang menghiasi langit-langit ufuk barat pasti akan merasakan ketenangan. Cahaya redup dari matahari senja, begitu terlihat anggun dan menawan. Untuk siapa saja yang menikmati senja akan merasakan ketenangan, yah sekalipun senja terkadang membawa kembali kenangan masa lalu yang telah lama pergi.
Senja itu tanda perpisahan
Saat senja datang, itu pertanda bahwa terang akan berganti malam, cahaya matahari akan tergantikan oleh cahaya rembulan, dan senja juga tentang perpisahan, perpisahan untuk hari ini dan akan kita lanjutkan pada hari esok. Senja pula yang memberikan pelajaran, senja telah banyak mengajarkan kita bahwa semua yang indah tak selalu ada, yang datang akan pergi, dan setiap pertemuan akan ada perpisahannya, perpisahan dengan cara baik atau bahkan malah sebaliknya.
Senja melukiskan tentang perasaan
Senja itu melukiskan tentang sebuah rindu dan luka. Saat senja tiba ia membawa rindu yang padamnya tak bersamaan dengan kepergian senja itu. Senja kadang pula meninggalkan luka, luka yang tak kunjung sembuh. Tapi, bagi penikmatnya luka itu sangat berarti, mengapa? Karena tanpa luka seseorang tak bisa apa-apa bahkan bukan siapa-siapa, seseorang kuat karena luka. Luka selalu saja memberikan pelajaran yang berharga .
Melalui senja saya belajar, belajar arti keindahan, ketenangan, perpisahan, rindu dan luka. Dari perasaan bahagia hingga perasaan paling sedih sekalipunAll Rights Reserved