BARISAN KERANDA MERAH
  • Reads 1,687,883
  • Votes 170,552
  • Parts 74
  • Wattys winner
  • Reads 1,687,883
  • Votes 170,552
  • Parts 74
  • Wattys winner
Complete, First published Aug 22, 2017
Lima tahun berlalu setelah tragedi Polong Mayit.  Pertumpahan darah menyisakan bangkai yang harus mereka timbun untuk menutup bau busuknya. Adalah Desa Leduk, sebuah desa di daerah pesisir yang merupakan Desa dengan pemakaman terbesar. Namun tanah desa terlalu banyak menelan mayat. Hingga tiba saatnya bumi Leduk memuntahkan isinya. 

Semua yang ada dibalik batu nisan, terlunta-lunta di jalanan desa. Berbaris rapi seperti sebuah karnaval, karnaval ghaib dari barisan keranda merah.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add BARISAN KERANDA MERAH to your library and receive updates
or
#4urbanlegend
Content Guidelines
You may also like
BELASUNGKAWA II by aqilahsadegh
12 parts Ongoing
Jika ada kejadian mistis yang disebabkan oleh hantu yang menempel ke tubuh kita dari suatu tempat, kita bisa dengan mudah mengusirnya kembali dengan doa dan sikap yang berani. Jika ada teror hantu yang sudah menjadi penunggu lama di rumah kita, tentu masih bisa diajak 'berbicara' dan semua mungkin akan baik-baik saja. Atau... jika ada sesosok makhluk halus yang menganggu di alam mimpi kita pada malam hari, tentu hal itu tidak akan terjadi selamanya sampai kita mati. Hantu, hantu, hantu. Sekali kita mengabaikan mereka, hantu akan pergi sendiri. Sekali kita mengusir mereka, hantu akan minggat secara mandiri. Namun, bagaimana jika hantu yang mengikuti kita bukan sekedar sosok ghaib yang mencari perhatian manusia? Melainkan sesosok arwah penasaran yang mati secara tak wajar. Ia meminta untuk diselesaikan urusan dunianya, memohon kepada kita untuk membebaskan keluarga yang ditinggalkannya dari perjanjian ilmu hitam yang belum selesai. Wajahnya yang tidak sedap dipandang, kain kafan butut yang menyelimuti tubuhnya, dan tanda-tanda kedatangannya yang membuat tubuh menggigil ketakutan, tak peduli siang atau malam. "Kenapa harus kita?" tanya Mehri dengan tatapan kosong, menatap pemandangan Keraton Surakarta Hadiningrat di depannya. Harrir menoleh. Rahangnya mengeras. Ia marah, tapi tak bisa mengatakan kata-kata sarkas. Ini wilayah keraton. Dia tidak bisa mengucapkan apapun, jadi yang terdengar hanyalah dengusan kesal yang tertahan. "Kita ke Solo ini mau ngapain?" tanya Muthi. "Mau belajar," jawab kedua sepupunya bersamaan. "Ada tujuan, 'kan? Berarti Tuhan juga punya tujuan kenapa harus kita yang ditandai Almarhum Pak Yanto." Harrir mengerjap lemas, menatap Muthi. "Tapi tetap aja. Kenapa harus kita yang seolah menanggung dosa dia?"
You may also like
Slide 1 of 20
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
Gendut?BODO AMAT cover
PRING PETHUK (TAMAT) cover
SURAU cover
𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 𝗴𝗶𝗿𝗹 [𝙂𝙇] cover
A TOTAL PSYCHOPATH  MAD LOVE cover
queen ; sarada uchiha  cover
Javanese Secrets cover
Kebun Kentang cover
Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput ) cover
BELASUNGKAWA II cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
Wayang Jimat cover
BELASUNGKAWA [COMPLETED] cover
35 Hari Teror Ibu (TAMAT)  cover
MATI (Tamat)  cover
SUSUR cover
Pancajiwa cover
here with me cover
Burung Pembawa Maut (TAMAT) cover

DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH

41 parts Ongoing

Kisah tentang keluarga dan seorang pengasuh yang diteror oleh hantu penjaga anak kecil.