Problem Near

Jauh dan dekat, jika dikaitkan dengan hubungan kita kepada seseorang, tentu akan terciptanya multi rasa. Jika semakin dekat, kita semakin nyaman. Namun apabila menjauh, maka menderita perlahan menghampiri. Thomas, remaja yang berasumsi dirinya kian dewasa, karena mutlak18 tahun ia mengarungi dunia. Masa SMA penuh sensasi cerita, demikian juga yang dirasakan ABG satu ini. Thomas memiliki teman yang super duper dekat dengannya. Si sok ganteng Jack dan kutu buku Stif. 2 tahun mereka berteman, kini mereka bak kombinasi permen karet yang jatuh dirambut.

"Gilee, jadi juga nih kita berangkat!" Ujar jack sambil masukin baju kedalam kopernya. Melbourne, kota yang dituju pemuda untuk menghabisi libur tengah semesternya itu memang hal yang ditunggu-tunggu. Stif, yang katanya perdana keluar dari wilayah NKRI, terlihat sedikit kampung saat turun dari pesawat. Sifat kampung stif dipertegas saat taxi bandara menuju hotel tempat mereka menginap, mata kecilnya seketika membesar memplototi gedung-gedung pencakar langit. Wajah stif berubah kaget setelah merasakan tamparan ringan dari Jack. "Habis lo sih, melototnya gede amat, serem tau!".

6 hari terasa singkat dirasakan oleh Thomas. Kepingan kenangan di Melbourne terasa buruk. Peristiwa melahirkan perpecahan terjadi. Muak dengan segala kelakuan mereka. Benci memicu kemarahan hebat. Dendam telah jadi agenda "Gimana kalau gue pulang duluan aja?" .