Sebentar, sepertinya ada yang salah. Benarkah kau masa kemarinku? Lalu mengapa sampai sekarang namamu masih berkeliaran di kepalaku?
Lupa adalah satu-satunya tugas hatiku jika menyangkut perihal kamu. Tapi luka menjadi satu-satunya pengingat, bahwa kamu pernah dan masih menjadi pemberi pengaruh terbesar soal rasa. Debar, detak, jantung, dada, masih senantiasa menjadikanmu raja. Aku masih merinding jika tak sengaja melihat namamu. Entah apa yang membuatku begitu betah menahanmu dalam kepala. Padahal manismu bisa kuhitung dengan jari tangan satu. Aku lelah menghindarimu. Berulang-ulang memaksa kaki menjauhimu. Tapi sekali rindu, aku rela menghancurkan seluruh dinding yang kubangun sendiri. Aku berputar-putar di sini saja. Di pusaran kenangan indah yang kubingkai lebih indah lagi dengan balutan delusi-delusi tentangmu. Aku kesakitan, sungguh sakit luar biasa. Bukan karena aku tak akan bisa menahanmu dengan lengan-lengan kecilku, bukan juga karena aku tak bisa meminta satu kecup panas di bibirku. Tapi karena kamu sudah berhenti dari menginginkanku.
Cinta, jangan pernah merasa bersalah. Aku yang terlalu jatuh cinta, sedang kau hanya ingin bermain semata. Segala rindu, damba, perih, dan sisa kasih biar menjadi urusanku saja. Kau tak perlu tahu. Berbahagialah, aku baik-baik saja.
Aku, pemanismu.
Apa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup.
Sridevi Aziza Putri, santri baru dari Jakarta itu membuat seisi pesantren Al-Falah milik sang Kakek menggelengkan kepala dengan kenakalannya. Semua ustazah dan ustadz saja sudah jengah dengan tingkah santrinya satu itu. Tidak ada kata jera dikamus santri tersebut setelah mendapatkan beberapa hukuman yang diberi oleh keamanan pesantren.
Tetapi, perubahan demi perubahan terlihat saat santri itu pertama kali melihat seorang Gus tampan disana yang katanya beliau tengah mengabdi dipesantren tersebut selama hampir dua bulan.
"Afwan Gus, kriteria istri Gus seperti apa?"
"Seperti kamu, Devi"
"Maksudnya Gus?"
"Maksud saya, tidak ada kriteria lain selain kamu. Istri SAH saya"
Bagaimana kisah santri nakal itu? Akankah dia akan tetap nakal jika sudah bertemu dengan pujaan hatinya? Atau bahkan akan lebih dari sebelumnya? Aku pun tidak tahu wkwkwk
WARNING⚠⚠
SEMUA FOTO DAN KATA KATA YANG DI CANTUMKAN DI CERITA INI SEBAGIAN DIAMBIL DARI MEDIA SOSIAL!!!
Jangan lupa staytune terus guys!!
Start : 02.Mei.2024
Finish :