Dear Senja, Entah ini adalah lembaran ke berapa tentang sebuah kisah yang ingin kutulis dengan segala pengharapan yang aku ingin. Aku masih tetap sama, mengaguminya tanpa kata yang bisa kujadikan sebab. Tanpa langkah yang bisa kujadikan arah. Sebab, lidahku kelu. Aku hanya diam membisu. Perlahan namun pasti, aku akan mati bersama rasa dalam diam yang mengendap dalam bekunya batu es yang menjelma. Ikuti arah kisah dan langkahku yang berjalan tanpa bisa mengenggamnya. Sebab, aku bukan siapa-siapa. Entah bagaimana kisah ini akan berakhir, aku tak tahu?