Aku pernah bertanya pada daun yang gugur, mengapa ia meninggalkan ranting... "Aku rela atas angin, bila dengannya ranting masih tetap hidup" katanya. Lalu aku bertanya pada ranting, mengapa ia melepaskan daun... "Saat aku mengikhlaskannya pada angin, saat itu aku terus mencintainya" katanya. Dari sana aku memahami sesuatu, ternyata mereka hidup dalam ketaatan yang takdir gariskan... Melabuhkan segalanya hanya kepada Tuhan... Setelah cukup lama hati ini tertutup rapat, dan memilih lari dari takdir. Aku mulai belajar ikhlas, sebagaimana daun dan ranting menjalani hidupnya. Dan aku hanya akan melangkah, karena Tuhan sebagai tujuannya. Pada akhirnya aku kembali ke kota ini lagi. Menjemput hatiku yang pernah tertinggal. Berharap dapat menata kembali masa lalu yang pernah berceceran. Untuk hari esok yang lebih baik.