"Akulah yang akan selalu memelukmu kapanpun kau jatuh. Hanya aku saja yang mampu melakukannya. Karena aku adalah......"
Sheryl mengerjapkan mata. Peluh membanjiri tubuhnya. Badannya bergetar hebat. Mimpi itu. Datang lagi. Mimpi yang sama. Entah siapa yang mengatakannya. Wajah laki-laki itu tak tampak jelas di mimpinya. Hati Sheryl selalu terasa sesak setiap kali bermimpi hal itu. Jelas itu adalah mimpi indah, tapi Sheryl selalu merasa sepertinya itu adalah mimpi yang buruk sekali. Kalimat itu, terus terngiang di dalam benaknya. Mimpi itu terasa nyata. Sangat nyata.
Sheryl. Si gadis tua nan sukses. Usianya 32 tahun dengan gelar berteret pada namanya. Berasal dari keluarga baik-baik, kaya raya dan terpandang. Seorang dokter kandungan yang terkenal ramah dan baik, idola setiap ibu-ibu. Penghasilannya perbulan cukup untuk membeli mobil. Jika saja Sheryl tidak menjadi dokter seperti permintaan ibunya, maka Sheryl bisa dipastikan ada di deretan model papan atas perancis. Tubuhnya yang langsing semampai dan wajah nya yang cantik membuat semua ibu-ibu mengelus perut dan membisikkan doa "semoga jika anakku kelak perempuan, akan cantik, pintar & baik seperti dr. Sheryl". Ya. Sheryl nyaris sempurna, jika saja Sheryl mau menyembunyikan semua keburukannya. Perokok, Pemabuk, Dunia malam, ditambah lagi keperawanannya yang telah hilang membuat tak ada satupun laki-laki yang mau menikah dengannya. Sheryl juga tak segan mengatakan bahwa indung telurnya hanya berfungsi satu yang mengakibatkan dia sulit memperoleh keturunan. Jelas saja tidak ada laki-laki yang mau menikah dengannya. Anehnya, Sheryl bersorak gembira jika tiap pria yang dijodohkan dengannya pergi meninggalkannya begitu saja.
"3 dari 4 pernikahan berakhir dengan kegagalan. Akankah kamu tetap terjun dari tebing jika dikatakan 3 dari 4 parasut itu tidak terbuka dan kamu akan berakhir dengan kematian? Aku jelas tidak mau dan tidak akan menjadi orang bodoh tersebut"
- Dr. Amarylis Sheryl Auristella, M.Sc. SpOG (K) -