"Sebenarnya kemana kamu akan pergi? Apakah akan lama?" Adair yang sangat mencintai pria itu menahan air matanya yang sewaktu-waktu bisa jatuh. "Aku belum bisa memberitahukanmu sekarang. tetap menungguku. Aku tahu ini terkesan sangat memaksa tapi aku sangat mencintaimu Adair" pria itu menggenggam tangan gadis itu dan memberikannya keyakinan. "Baiklah aku akan jadi gadis bodoh yang akan menunggumu karna cinta juga tuan pemaksa" air mata yang sedari tadi ia tahanpun jatuh diiringi suara tawa yang pahit. "Terima kasih Adair, aku mencintaimu" pria itu menarik gadisnya kedalam pelukannya. "Aku juga mencintaimu Elios"