Langkah kaki ku semakin pelan, sakit, itulah yang kini terasa. Klakson yang saling bersahutan di sebrang jalan sangat tidak menarik pendengaran ku. Ahh. Kenapa tak ada bangku disekitar sini? Keringat dingin mulai membasahi dahi dan leherku. tidak. Aku tidak boleh terjatuh!! Namun perlahan, penglihatan ku mulai kabur dan dalam hitungan detik semuanya menjadi gelap. "Woy cewe, bangun lo!" Raka mengerjap melihat seorang wanita cantik ambruk di depan jalannya. Tak ada jawaban apapun dari mulut gadis itu, wajahnya pucat, tubuhnya dingin. Raka panik. Laki-laki ini menatap seragam sekolah yang dikenakan gadis itu, Key-ra-A-nas-tas-ya ejanya dalam hati. Perlahan, ia mengambil lengan kanan gadis itu dan diletakkan diatas pundaknya. Raka, laki-laki dingin, jutek, tapi tampan dan cerdas ini membopong gadis asing yang ditemuinya di pinggir jalan ini menuju RS terdekat. Tanpa keduanya sadari, ini merupakan awal dari pertemuan mereka selanjutnya. Dan semenjak hari itu, hidup keyra menjadi lebih berwarna dengan adanya tawa dan mata.